Mantapkan Menangkan Jagoannya, Kader PKS Gelar Kemah Pemenangan Di Bantaeng

481

SULSELBERITA.COM. Bantaeng - Sekitar 200 an orang kader dari Partai Keadilan sejahtera (PKS), menggelar Kemah Pemenangan di Puncak Loka Uluere Kabupaten Bantaeng, kegiatan tersebut berlangsung mulai hari Jumat 8 - 10 Desember 2017.

Maraknya issu yang sengaja di hembuskan oleh orang orang tertentu, terkait ditariknya dukungan PKS ke pasangan Cagub Cawagub NA-SS ( Nurdin Abdullah - Sudirman Sulaiman ), tentunya langsung terbantahkan dengan kegiatan Kemah pemenangan kader PKS tersebut. Salah satu tujuan dari kegiatan ini yakni untuk memantapkan konsolidasi awal untuk memenangkan usungan PKS di pilgub dan pilkada 2018.

Hal tersebut di sampaikan langsung oleh Kordinator wilayah PKS Sulsel I Muhammad Aksin Suarso,
"Kemah pemenangan kader PKS  di Bantaeng ini, bertujuan untuk menguatkan konsolidasi dalam rangka memenangkan jagoan PKS di ajang demokrasi tahun 2018 " ujar Aksin.

Seperti di ketahui untuk sulsel dan Kabupaten Bantaeng dan Jeneponto, PKS mengusung pasangan NA-SS ( Nurdin Abdullah - Sudirman Sulaiman ) dipilkada Bantaeng mengusung Ilham Azikin - Sahabuddin ( beriman ), dan pilkada Jeneponto Muhammad Syarif - Tahal Fasni.

Ketua Panitia kemah pemenangan Tri Alfiar yang didampingi Ramli Yahya menambahkan militansi kader PKS.
" ada 200 an kader PKS yang hadir, sebagian kader Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bukukumba, dan Sinjai.
" latar belakang Kader PKS terdiri dari legislator, dosen, dokter,  doktor, pengusaha, pemuda dan lain sebagainya "ujarnya.

" kemah pemenangan menitik beratkan materi untuk mempererat kebersamaan dan uji fisik melalui lari pagi keliling kampung, senam nusantara, bangun malam, materi pemenangan, bersih bersih masjid, dan lain lain " ungkapnya.

Salah seorang peserta dari jeneponto Jamaluddin mengungkapkan kegembiraanya. " Alhamdulillah melalui kemah ini ada nuansa kebersamaan tersendiri tanpa sekat, riang bersama, tapi tetap dalam bingkai disiplin " katanya, yang  diamini kader PKS Takalar Dahlan Budi.