Elektabilitas Prof Andalan Bukan Politik Survei, Isu Negatif Justeru Menciptakan Simpati Warga

1031

SULSELBERITA.COM. Makassar - Serangan ke Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 3, Prof Nurdin Abdullah, sepertinya tidak berhenti, mulai dari Negatif Campaign sampai Black Campaign.

Informasi terbaru Black Campaign yang terjadi di Kabupaten Bone, beredar gula dengan label nomor urut dari Prof Andalan, juga brosur berisikan serangan personal yang ditujukan ke Bupati Bantaeng, terakhir ditundanya peresmian Smelter di Bantaeng justeru di giring dan dianggap sebagai pembohongan publik.

Advertisement

Tapi serangan yang ditujukan kepada tegline Prof Andalan tersebut justeru berefek positif.

Beberapa lembaga survei nasional dan lembaga survei lokal malah mengunggulkan Prof Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulsel yang akan terpilih Juni 2018 mendatang menggantikan Syahrul Yasin Limpo dan Agus Arifin Nu'mang.

Ketua Pergerakan Pemuda Sulawesi Selatan Untuk Nurdin Abdullah (Pandawa), Ahmad Nur, menilai bahwa isu-isu negatif yang dianggap tidak prinsip dan subtansial justeru akan menimbulkan rasa simpati ke pihak yang disudutkan.

"Masyarakat sudah sangat terbuka dengan informasi, tahu mana yang layak dikonsumsi mentah-mentah, dan mana informasi yang diplintir oleh oknum untuk dijadikan sebagai kepentingan membusuki", ungkapnya, Selasa (8/5/2018).

Terkait tingginya elektabilitas Prof Andalan yang berbanding terbalik dengan banyaknya beredar isu negatif, dianggap sebagai "politik survei" justeru dinilai sebagai pandangan yang keliru.

"Kalau fokusnya bahwa semua serangan negatif menimbulkan sikap antipati, pasti tidak terima dengan hasil survei, padahal kuncinya kan ada di filter masyarakat sebagai pemilih, mereka tahu dan sangat paham terkait informasi yang beredar", tegasnya.

Hari ini masyarakat butuh informasi yang berkaitan dengan gagasan dan program dari semua kandidat, bukan bualan.

"Berhentilah membual yang menggiring untuk membenci, masyarakat sudah sangat terbuka dengan informasi, lebih baik kita beradu gagasan dan program", tambahnya.