Ketua Panwaslu Takalar Dorong Pengawasan Pencoklitan Daftar Pemilih Diperketat

768

SULSELBERITA.COM. Takalar - Pencocokan dan penelitian (Coklit) Daftar Pemilih merupakan langkah awal dalam menetapkan Daftar Pemilih yang dilakukan secara langsung oleh petugas PPDP. Untuk Pemilihan Kepala Daerah serentak tahun 2018, Pencoklitan dimulai pada tanggal 20 Januari 2017.

Mengingat pentingnya proses Pencoklitan ini Ketua Panwaslu Kabupaten Takalar telah mewanti-wantinya dengan mendorong Pengawas Pemilihan se-kabupaten Takalar untuk memperketat pengawasannya terhadap proses Pencoklitan ini. Hal itu diungkapkan Ibrahim salim, SS selaku Ketua panwaslu kabupaten Takalar disela-sela Bimbingan teknis PPL Kecamatan Mangarabombang di Hotel Gand kalampa Takalar (18/01).

Advertisement

"Proses Pencoklitan ini merupakan rangkaian awal penetapan DPT, sehingga akurasi DPT tersebut ditentukan proses Pencoklitan ini, tugas kita sebagai pengawas baik di tingkat kabupaten, Kecamatan maupun ditingkat Desa/Kelurahan adalah mengawasinya dengan ketat, Memastikan Hak Pilih bagi masyarakat dapat terpenuhi" Ungkapnya.

"Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Takalar 2017 lalu persoalan DPT ini diangkat sampai tingkat MK, namun alhamdulillah berkat pengawasan yang dilakukan proses itu dapat selesai secara legitimatif"

"Saya berharap kedepannya kita lebih siap menghadapi proses itu, melakukan pencegahan sedini mungkin terkait kerawanan yang ada" Harap ayah 2 Orang putri itu.

Ketua Panwaslu Kabupaten Takalar menegaskan Integritas Pengawas Pemilu Harga mati!!! Setelah dilantik pada tanggal 14 Januari 2018, Panwaslu Kecamatan se-Kabupaten Takalar melaksanakan Bimbingan Teknis bagi Pengawas Pemilihan Lapangan (PPL) secara bertahap di dua tempat yakni hotel grand kalampa dan Aula kantor NU Kabupaten Takalar antara tanggal 17 sampai 19 Januari 2017.

Integritas penyelenggara menjadi fokus utama disampaikan oleh ketua Panwaslu Kabupaten Takalar disela-sela Bimbingan teknis PPL Kecamatan Sanrobone dan Mappakasunggu.

"Integritas pengawas pemilihan Harga mati, bagaimana mungkin proses demokrasi bisa adil, bisa jujur dan legitimatif kalau pengawas yang notabene adalah wasit tidak adil" Tegas pria yang karib disapa Ibe itu.

"Panwaslu Kabupaten Takalar pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2017 kemarin mendapatkan peringkat 3 Nasional pengawas pemilihan terbaik dalam hal penanganan pelanggaran, saya tidak mau itu menurun"

"Makanya, bagi pengawas pemilihan di tingkat kecamatan maupun Desa yang tidak siap bekerja dengan dilandasi integritas yang tinggi, silahkan mundur memang" tegas Ibrahim Salim, Kamis (18/01). (Rilis).