Pernah Dikalahkan Kotak Kosong, Pakar: Partai Politik Berhati-Hati Berikan Dukungan ke Appi

300

SULSELBERITA.COM. Makassar - Bakal calon Walikota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) sepertinya kesulitan mendapat dukungan partai politik sebagai syarat pencalonan, pada Pemilihan Walikota (Pilwali) Makassar, 9 Desember 2020 mendatang.

Pakar ilmu politik UNHAS, Sukri melihat ada beberapa faktor, Appj belum mendapat dukungan partai politik sampai saat ini. Seperti tidak jelasnya visi dan misi Appi. Kemudian kurang tertariknya para partai politik kepada, Abdul Rahman Bando sebagai bakal pasangan, Appi.

Advertisement

"Menurut saya, ada beberapa faktor yang membuat sampai saat ini APPI belum mendapat dukungan partai politik. Pertama, dari sisi Pak APPI sendiri, saat ini seolah masih terkesan belum menunjukkan kesungguhan untuk maju. Hal ini paling tidak terlihat dari belum jelasnya pasangan yang akan digandeng dan visi misi Appi yang belum tersosialisasi dengan jelas ke masyarakat," kata, Sukri, Sabtu (4/7/2020).

Apalagi pada partai politik menginginkan, kadernya maju di Pilwali Makassar, meski pada posisi bakal calon wakil. Kemudian kekalahan, Appi dari kolom kosong pada Pilwali 2018 lalu, membuat partai politik mempertimbangkan dukungannya kepada, Appi.

"Wacana pasangan dengan Rahman Bando saya kira juga menjadi pertimbangan partai politik, karena ketiak wacana ini muncul, tentu saja ada simulasi yang dilakukan partai politik untuk menguji potensi elektabilitas pasangan ini. JIka kemudian partai politik belum cukup antusias maka bisa jadi memang wacana pasangan ini ketika disimulasi belum memenuhi ekspektasi partai politik. Faktor hasil pilkada lalu dimana Kotak Kosong menang mungkin memang cukup memberi pengaruh. Namun untuk partai politik saya kira yang menjadi perhatian lebih adalah potensi kandidat untuk dapat memenangkan pilkada ini.

"Terlepas dari hasil pilkada lalu. Hanya saja efek pilkada lalu bagi partai politik terkait APPI adalah partai politik menjadi lebih hati hati dalam menentukan kandidat yang akan didukung. Karena mereka tidak ingin keputusan untuk mendukung kandidat tertentu justru akan membuat kepentingan partai terkait kandidat menjadi hilang jika kandidatnya kalah.

Sehingga kata, Sukri melihat jika, Appi belum memperlihatkan atau memberikan keyakina pada partai politik untuk menutupi kekalahannya pada Pilwali Makassar 2018 lalu, dari kolom kosong di Pilwali mendatang.

"Dari sisi partai politik, tentu saja partai politik tetap meletakkan alasan dukungan pada pasangan yang paling memiliki kemungkinan untuk menang dengan melihat aspek elektabilitas, ketokohan, dan kemampuan kandidat memenuhi syarat partai politik. Dengan demikian, jika partai politik nampak belum cukup memberikan perhatian pada APPI maka sangat mungkin kandidat ini belum cukup meyakinkan partai politik terkait dengan hal-hal yang dipertimbangkan partai politik untuk memilih," ungkap, Sukri.