SULSELBERITA.COM. Sinjai - Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Sinjai Drs H.Abd Hafid M Talla M.AP bersama Kasubag TU Kemenag Sinjai H.Syamsul Bakri S,Ag,Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Dra Kamriati Anies M.Pd.I,Penyelenggara Zakat Wakaf Drs H.Sofyan P dan Pengawas Madrasah Dalam lingkup Kemenag Sinjai Drs Sultan Beddu M.Pd.I hadiri kegiatan penanaman pohon mangrove dalam rangka dilakukan serentak di Indonesia dan diinisasi Direktorat Polairud dalam rangka penghijauan pantai dan penguatan ekonomi masyarakat pesisir
Turut hadir dalam kegiatan tersebut diantanya Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Halim Pagarra,Bupati Sinjai,Kapolres Sinjai,Wakil Ketua DPRD Sinjai,Komandan Kodim 1424,Kepala Kejaksaan Negeri Sinjai,Sekda Kab.Sinjai,Para Staf Ahli Bupati,Para Asisten Setda Kab.Sinjai,Para Kepala OPD kab.Sinjai,Para Kabag,Pimpinan Instansi Vertikal,BUMN/BUMD Kab.Sinjai,Camat Sinjai Timur,Para Kepala SMA,/MAN/SMK se Kecamatan Sinjai Timur dan Utara,Bertempat di Tongke Tongke Kecamatan Sinjai Timur,Jumat (21/2/2020).Pagi,
Wakapolda Halim Pagarra menuturkan, fungsi utama hutan mangrove yang sangat penting. Selain menahan abrasi, pohon bakau juga berfungsi mencegah intrusi air laut dan menyediakan mineral bagi hewan laut.
“Mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif dari ekosistem daratan manapun di dunia. Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai,” kata Halim membacakan sambutan tertulis Kapolri.
Dengan melibatkan stakeholder dan seluruh elemen masyarakat untuk bergerak bersama-sama melaksanakan penanaman mangrove, kelapa serta ketapang yang merupakan salah satu solusi mencegah terjadinya aberasi pada pantai serta menjaga kembali kelestarian alam yang juga dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat.
“Penanaman bibit pohon mangrove ini merupakan salah satu program Mabes Polri sebagai wujud kepedulian dan kelestarian lingkungan melalui penghijauan dan cinta lingkungan,” tambahnya.
Semnatar itu 'Terpisah Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Sinjai H.Abd Hafid sangat apresiasi yang disampaikan kepada Direktorat Polairud dalam rangka penghijauan pada bibir pantai yang telah menggelar kegiatan ini, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pembangunan dimana program penanaman bibit mangrove seperti ini dapat memiliki nilai multi dimensi, karena selain bertujuan mengurangi abrasi pantai, dapat menambah pendapatan masyarakat karena bakau adalah habitat berbagai ikan, kepiting dan beberapa jenis hayati lainya, namun juga memiliki nilai edukasi, dimana melalui kegiatan ini juga dapat pula memberikan pemahaman kepada generasi penerus akan pentingnya upaya pengendalian lingkungan dan menjaga keseimbangan alam.
Sumber Berita :(Humas Kemenag Sinjai/Fhay)