Kapal Asal Maumere Bermuatan 200 Ton Kopra Tenggelam di Perairan Selayar

54

SULSELBERITA.COM. Selayar - Peraian laut Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan kembali menelan korban satu unit kapal kayu GT. 111 bermuatan kurang lebih dua ratus ton kopra yang sedianya akan diangkut menuju kota Surabaya, Senin, (10/6/2024).

Kapal berawak delapan orang tersebut, bertolak dari Dermaga Rauf Rahman, Benteng, pada sekira pukul 05.00 Wita, hari, Senin, (10/6/2024) subuh.

Advertisement

Satu buah tandon berukuran 1.500 Liter berikut dua drum solar, ikut tenggelam ke dasar laut bersama kapal dan kurang lebih dua ratus ton kopra siap jual.

Musibah naas yang menimpa kapal asal Maumere tersebut, terjadi, pada sekira pukul 11.00 Wita, Senin, (10/6/2024) siang, di perairan sebelah sebelah barat daya Pulau Tambolongan, Kecamatan Bontosikuyu, setelah sebelumnya, mesin kapal sempat mengalami trouble.

Kapal diperkirakan tenggelam ke dasar laut, pada sekira pukul 16.00 Wita, berselang satu jam setelah tibanya kapal nelayan pemancing, asal Bulukumba yang melintas dan menyelamatkan korban untuk selanjutnya diantar ke Dermaga Rauf Rahman, Benteng.

Sebelum datangnya kapal penyelamat, kedelapan orang korban sempat menyelam dengan mengenakan pelampung life jacket, ring boy, dan menyelamatkan diri menggunakan sekoci.

Kepala Dinas Sosial, Hj. Satmawati, S. Sos., M. AP yang mendapat laporan kejadian, dengan sigap langsung turun ke lapangan menyambangi korban sekaligus melakukan proses assesmant dan menyerahkan bantuan tanggap darurat yang diserah terimakan di area terminal Dermaga Rauf Rahman, Benteng.

Penyerahan bantuan dihadiri dan disaksikan Kepala bidang Linjamsos, Andi Rahmat Krg. Baso serta jajaran UPP Kelas III Kabupaten Selayar.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden kecelakaan laut yang terjadi pada sekira pukul 11. 00 Wita, hari, Senin, (10/6/2024) siang itu.

Akan tetapi, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kepala Dinas Sosial, Hj. Satmawati, S. Sos., M.AP, menuturkan, penyaluran bantuan tanggap darurat dilakukan sebagai bentuk kesigapan dan reaksi cepat dinsos dalam menanggapi informasi musibah laka laut yang menimpa korban.

Bantuan ini juga kata dia, merupakan wujud responsibilitas dan kepedulian pemerintah melalui dinas sosial dan sekaligus bentuk ungkapan keprihatinan Kementerian Sosial Republik Indonesia atas musibah tenggelamnya KLM. Gajah Satria di perairan laut Kabupaten Selayar.

Dia berharap semoga musibah yang menimpa korban, menjadi rentetan kejadian terakhir dan tidak terulang kembali untuk kapal kapal lain, pungkasnya di sela sela penyerahan bantuan. (Fadly Syarif)