Gara gara Buang Tinja Sembarangan, Warga Lamangkia ini Berujung di Pengadilan

911

SULSELBERITA.COM. Takalar, Selasa 15 September 2020 berawal dari gara-gara tinja 2 warga Lamangkia Takalar saling lapor hingga berujung pada pengadilan. Awal mula kejadian berawal dari salah seorang warga Lamangkia bernama Hasni Suji yang merasa resah dengan lingkungannya yang kerap kali menjadi lokasi buang sampah dan tinja.

Hingga Hasni Suji berinisiasi untuk menertibkan hal itu dengan membuatkan spanduk larangan membuang sampah dan tidak membuang tinja di lokasi itu, sebab kerap kali lokasi itu menjadi lokasi rekreasi, lokasi refreshing yang sering dikunjungi oleh warga.

Inisiasi tersebut dilakukan sudah berlangsung lama dan sempat berhasil membuat nyaman area sekitar dengan berkurangnya sampah dan tidak adanya lagi bau tinja yang tercium.

Menurut Hasni Suji pada saat diwawancarai"Awal mula masalahnya toh berawal dari sini eh yang upayaku tertibkan ini lokasi karena biasa orang buang semua sampah disini baru kadang jambangi lagi baru ini dekat rumahku kadang baunya masuki ke rumah baru kadang juga kalau ada tamu tidak enak maki karena biasa na injaki kodong, kalau jalanki tinja lagi, jalanki tinja lagi baru desa wisata".

Lahirnya sebuah himbauan seperti itu akhirnya menimbulkan cekcok dan memancing salah seorang warga sekitar tidak nyaman dan tidak terima dengan hal itu karena bersifat larangan.

Dari himbauan ini akhirnya terjadi saling cekcok saling caci memaki hingga Hasni Suji yang berinisiasi menertibkan kebersihan lingkungan dibilang-bilangi. Akibat tidak terimanya dibilang-bilangi akhirnya terjadi saling lapor kasus penghinaan pencemaran nama baik.

Menurut Hasrul Daeng Tompo' suami dari Hasni Suji"Sebenarnya ini masalah tidak seharusnya sampai pengadilan beginiji karena masalah sepelehji, masalah sampahji dan kami ini upaya penertiban ji jadi bikin maki spanduk kan untuk kebaikanta ji semua. Namun karena kurang dan lemahnya respon desa menanggapi hal ini menganggap soal biasaji jadinya beginimi dan juga karena masih kurang kesadarannya warga akan lingkungan jadinya akhirnya terjadimi saling lapor dan sampai persidangan".