FIB Universitas Hasanuddin Bina Literasi di Pucak Maros

705

SULSELBERITA.COM. Maros,- Sekitar Tigapuluhan orang civitas akademika dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Hasanuddin (Unhas) menggelar Peningkatan Budaya Literasi Masyarakat Desa Pucak Kecamatan Tompobulu Kabupaten Maros yang dikemas dalam Program Bina Masyarakat Mahasiswa Unhas, Kamis (24/10/2019).

Mereka terdiri dari Pimpinan Fakultas yang dipimpin langsung oleh Wakil Dekan (WD 3) Bidang Kemahasiswaan Dr. Andi Muhammad Akhmar beserta sejumlah Dosen serta perwakilan mahasiswa dari berbagai jurusan serta Unit Kegiatan Menulis Mahasiswa (UKM Menulis).

Acara tersebut dihadiri oleh Camat Tompobulu Nurman Salam, SKM., M.Kes, Ketua BPD Pucak Hamkah, Sekretaris Desa Andi Ahmad S dan sejumlah Perangkat Desa Pucak dan perwakilan Siswa SMA XIII Maros.

Pada kesempatan tersebut acara diawali Sambutan Selamat Datang oleh Sekdes Pucak Andi Ahmad lalu dilanjutkan Sambutan WD3 FIB Unhas mengemukakan bahwa Program tersebut sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabsin Pada Masyarakat. "Kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini adalah wujud komitmen FIB dalm membangun budaya literas maayarakat". Ini adalah kegiatan serupa yang kedua setelah sebelumnya di Desa Awo Kabupaten Wajo ungkap Doktor Penulis Buku "Islamisasi Bugis" ini.

"Kami berkomitmen menjadikan Desa Pucak sebagai binaan kami secara berkelanjutan sehingga kami berharap tidak berhenti sampai disini saja. "Kami siapkan Dosen dan Mahasiswa untuk menjadikan Desa Pucak sebagai Desa Percontohan Literasi" imbuh mantan Ketua Senat Mahasiswa Sastra tahun 90-an ini.

Sementara itu Camat Nurman Salam menyambut baik progrram tersebut dan bersedia membantu menyediakan sarana prasarana pendukung. "Saya kira belum terlambat untuk kita jadikan bagian dari program Desa untuk tahun 2020" tutur alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas ini sembari berjanji akan mengkoordinasikan dengan Pihak Kepala Desa yang sedang bertugas keluar daerah.

Selain itu Ia mengemukakan tentang pemahaman dan pengertian literasi. "Literasi adalah aktivitas membaca dan menulis agar kita makin cerdas maju dan berkembang" ungkapnya. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih karena telah menjadikan Desa Pucak sebagai pilihan lokasi program. "Kami berharap ini dapat direplikasi ke Desa-desa lain di tujuh desa lainnya di Kecamatan Tompobulu" pungkasnya.

Acara _launching_ Pustaka Desa ini ditandai dengan penyerahan buku secara simbolis oleh WD 3 FIB kepada Camat Tompobulu, Sekretaris Desa Pucak Andi Ahmad, dan Hamkah selaku Ketua BPD Desa Pucak dan perwakilan Siswa SMA XIII Maros.

Sementara itu pada sesi testimoni dan bincang literasi Hamkah selaku Ketua BPD mengisahkan betapa ia sangat mencintai buku sejak duduk di bangku sekolah Menengah Pertama. "Buku-buku saya sejak SMP sebagian besar masih saya simpan, meskipun saya hanya samai SMA saja" ttuturnya sembari memberi dukungan bagi para siswa yangvhadir agar dapat mencintai buku swbagai gudang ilmu. "Kami siap mendukung sepenuhnya dengan menyediakan sarana dan prasarana pendukung dan ditempatkan di Gedung Kesenian yang sedang dibangun sebagaimana dikemukakan Pak Camat sebelumnya" tuturnya dengan mimik serius.

Pada momentum itu Dosen FIB Riesfa Marennu mencoba membangun iklim dialogis dengan mengemukakan beberapa contoh ringan tentang literasi. "Apakah literasi itu sebatas membaca dan menulis saja?" ungkapnya dengan pertanyaan yang memancing minat siswa berdialog. "Literasi adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari seperti aturan-aturan dan tata tertib di sekolah" tutur alumni S1 dan S2 FIB Jurusan Sastra indonesia ini. Sembari mengemukakan contoh sederhana seperti larangan merokok bagi siswa adalah literasi.

Selanjutnya salah satu alumni FIB yang juga inisiator Pustaka Jeruji Indonesia Salahuddin Alam Dettiro didaulat berdialog dengan para siswa. "Manusia yang bagus pemahaman literasinya maka akan semakin tertib hidupnya karena semakin menguasai permasalahan sehari-hari" tuturnya penuh semangat. Ia pun banyak mencontohkan tentang perlunya mengembangkan literasi sesui dengan kondisi setempat. "Literasi tidak hanya sebatas baca tulis saja karena literasi merupakan pintu gerbang untuk ke mana saja"ungkapnya meyakinkan. "Di sini perlu dikembangkan literasi pertanian, perkebunan, kepariwisataan dan lain-lain sesuai dengan kondisi sekitar" bebernya sembari memveei contoh-contoh sederhana.

Maman dari UKM Menulis mengembangkan dialiog dengan para siswa sembari membuat sketsa sederhana tentang "peta buta" seputar kantor desa. "Dengan gambar ini kita dapat bercerita tentang apa yang ada di lokasi ini beserta kegiatan apa saja yang berlangsung" imbuh mahasiswa Ilmu Sejarah ini seraya mencontohkan aktivitas olah raga di lapangan kantor desa. "itu adalah praktek literasi" pungkasnya.

Di sesi akhir rangkaian acara _launching_ tersebut beberapa mahasiawa tampil mengenalkan jurusan-jurusan yang ada di FIB Unhas yaitu Sastra Inggris, Sastra Prancis dan Sastra Jepang. Sekaligus mengenalkan Jurusan lainnya seperti Sastra Daerah, Arab, Indonesia, Mandarin, Ilmu Sejarah dan Arkeologi.
Setelah acara selesai dilanjutkan dengan sesi foto bersama dengan masing-masing memegang buku.