Yuk… Kita Kenali Sosok Camat Mangarabombang yang Masih Muda, Ramah dan Bersahabat ini

2193

SULSELBERITA.COM. Takalar - Mappaturung. S.Sos adalah orang nomor satu di wilayah kecamatan Mangarabombang Kab.Takalar, berpenampilan sederhana, santun, berwibawa, bersahabat dan murah senyum, Itulah kesan pertama yang terlihat oleh siapapun yang berjumpa dengannya.

Pria berperawakan sedang ini dilahirkan di Bontolebang Moncongkomba, Desa Moncongkomba Kec.Polongbangkeng Selatan Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan pada tanggal 20 September 1983, Mappaturung terlahir sebagai anak ke 3 dari 4 bersaudara. Dalam usia yang relatif muda, Mappaturung telah dipercaya memimpin Kecamatan Mangarabombang yang terletak di bagian paling Selatan Kabupaten Takalar.

Mappaturung dibesarkan dalam keluarga yang sangat mementingkan arti pendidikan. Tak heran jika putra dari pasangan Bapak H Rongeng Daeng Siriwa, Ibu Hj K Daeng Te'ne ini ngotot ingin sekolah pada saat umurnya belum lagi memenuhi syarat wajib belajar (belum diterima untuk mendaftar, red). Namun kasih sayang kedua orang tua yang merupakan mantan Kepala Desa Moncongkomba selama 32 tahun, berjarak hanya 20 meter dari rumahnya memberi kesempatan kepada Mappaturung untuk meraih harapannya. Buatnya, sekolah adalah arena bermain yang menyenangkan. Semua pelajaran digemari tanpa terkecuali. Kecerdasan yang dimilikinya bahkan mampu mengantarnya menjadi juara I. Gelar ini pun mampu dipertahankannya sampai lulus sekolah dasar.

Tamat dari Sekolah Dasar, Mappaturung harus hidup mandiri, dikarenakan sekolah lanjutan yang dia pilih jaraknya sangat jauh dari tempat tinggalnya, yakni SMP Negeri 1 Takalar. Namun sang ayah dengan setia mengantarnya ke tempat kos setiap hari Senin dan dijemput kembali pada akhir pekan. Begitu juga ketika berada di Sekolah Menengah Atas (SMA), Mappaturung kembali hidup jauh dari keluarga yang sangat disayanginya namun tetap mampu menyelesaikan semua tingkatan sekolah dengan nilai sangat memuaskan.

Seusai menamatkan pendidikannya dibangku SMA, Mappaturung memilih untuk mendaftar menjadi seorang Polisi, namun ternyata Tuhan belum mengabulkan cita citanya. Tak berputus asa, Mappaturung lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Muhamamadiyah Makassar dengan mengambil jurusan Administrasi Negara. Otomatis dia semakin jauh dari tanah kelahiran. Namun berkat kegigihan dan semangat pantang menyerah, Mappatturung pun berhasil menyelesaikan pendidikannya.

Sebagai salah satu lulusan Universitas Muhammadiyah Makakassar (Unismuh), Mappaturung langsung mengemban amanah sebagai Staf bagian tata pemerintahan Sekda Kabupaten Takalar dan di mutasi ke Galesong Utara (Galut) menjadi Kasubsi Bina Mental dan Spritual tahun 2007, dan menjadi Kepala Kelurahan (Lurah) tahun 2009 sampai 2010.Tidak lama kemudian dia dipindahtugaskan menjadi Sekretaris Camat (Sekcam) Galut 2011 sampai 2013, Sekcam Sanrobone 2013 sampi 2015, Sekcam Polsel 2016 sampai 2017,
Kemudian 2018 Camat Marbo sampai sekarang.

Bak kata pepatah, Padi makin berisi makin merunduk, begitulah perumpamaan yang layak disematkan untuk kerendahan hati Mappaturung. Tak jarang, Mappaturung mengisi waktu untuk berkunjung ke warung-warung wilayah tempatnya mengabdi untuk sekedar menyapa dan berbagi senyum.

Perhatian dan pengabdian yang diberikan Camat Marbo ini kepada warganyapun bersambut, "Beruntung sekali, kami memiliki Pak Camat yang bisa mengakomodir kebutuhan warga. Bila ada masalah, beliaupun cepat mencarikan jalan keluarnya. Kira-kira begitu ekspresi masyarakat mengemukakan kekagumannya kepada sang Camat," ucap Mansyur Daeng Muntu ke Wartawan, Selasa 25 Desember 2018.

Walaupun terbatas oleh waktu kerja yang tak menentu, Mappaturung tetap mengutamakan kepentingan masyarakat begitupun ke orang tua akan perhatian dan kasih sayangnya. Silaturahmi dengan sanak saudara dan sahabat-sahabat, tetap terjalin dengan baik.

Camat yang tergolong sangat muda ini tak hanya pantas diberi gelar sebagai Camat Berprestasi tapi juga layak disebut sebagai Pemimpin Masa Depan. Kebersahajaannya telah menjadi penyegar bagi kedahagaan masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan rasa aman.

Meskipun sebagai seorang kepala kecamatan, Mappaturung tetap terlihat sederhana dan apa adanya, tak nampak kesan angkuh (tinggi langga) dalam bahasa Makassar, sikap yang ramah dan bersahabat tersebut, membuat siapa saja yang menemuinya tidak sungkam.

Meskipun demikian, Mappaturung tetap terlihat berwibawa. Awak media ini yang berapa kali bertemu dengannya, Mappaturung selalu menunjukkan sikap yang ramah, sangat bersahabat, terbuka dan responsip.

Sebagai orang nomor satu dalam pemerintahan di wilayah Kecamatan Mangarabombang, sosok Mappaturung juga dikenal dengan jiwa sosialnya, setiap ada masalah sosial warganya, Mappaturung langsung meresponnya dengan cepat, tak perduli meskipun itu menggunakan dana dari kantong pribadinya.

Meskipun demikian, tak pernah terdengar keluhan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, walaupun hari-hari kerjanya melebihi dari pegawai negeri sipik lainnya. Jika orang lain bisa menikmati segala hobi dan kesenangan pada hari libur, maka Mappaturung seringkali memilih untuk berada di tengah-tengah masyarakatnya. Bahkan pernah di saat Idul Fitri, belum lagi tuntas bertegur sapa dan melepas rindu dengan sanak keluarga, dia harus minta diri untuk memenuhi panggilan tugas. Baginya, pekerjaan tidak identik dengan jam kerja. Pekerjaan adalah bagian dari perjuangan hidup yang tak kenal waktu.

Tak heran kiranya, jika Mappaturung diberikan kepercayaan oleh Bupati Kabupaten Takalar, H Syamsari Kitta, S.Pt, MM, untuk memimpin suatu wilayah yang dimana, masyarakatnya memiliki beragam karakteristik.