SULSELBERITA.COM. Takalar - Terkait adanya pengakuan dari dua pegawai Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Takalar, yang mengungkapkan dari dua seksi yang menangani masalah penanggulangan bencana, Anggarannya hanya Rp. 70.000.000, (Tujuh Puluh Juta Rupiah), Pertahunnya, menimbulkan banyak pertanyaan.
Pasalnya pengakuan tersebut, di nilai tidak masuk akal, karena jumlahnya yang sangat minim, "Anggaran untuk rehab di bidang kami hanya 40 juta pertahun pak, dan dana tersebut sudah habis, karena banyaknya kejadian kebakaran dan bencana alam lainnya seperti angin puting beliung dan benvana alam lainnya, tapi mudah mudahan kita ada penambahan di anggaran perubahan” Ungkap Ismail. (senin, 17/9/2018). salah seorang pegawai seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
Hal senada juga diungkapkan oleh Syarifuddin yang merupakan kepala Seksi Logistik “Kami dibagian logistik hanya mengelola anggaran Rp.30.000.000 (tiga puluh juta rupiah) pertahunnya pak, jadi sekarang kami sudah kosong gudang”. Ungkapnya. (Senin, 17/9/2018).
Menanggapi hal tersebut, ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Aliansi Rakyat Anti Korupsi (LSM ARAK) Iwank, mengatakan jika pengakuan tersebut sedikit tidak masuk akal, "Masa kantor badan yang mengurusi masalah logistik dan rehabilitasi untuk korban bencana yang setiap tahun selalu terjadi, hanya diberikan anggaran Rp.70.000.000 (tujuh puluh juta rupiah), ini sedikit tidak masuk akal, saya minta kepada pihak kejaksaan untuk melakukan klarifikasi dan memeriksa penggunaan anggaran terhadap bendahara kantor BPBD Takalar, apakah memang benar hanya seperti itu anggarannya pertahun, atau sengaja ada yang di tutupi dari media". Ujarnya (Rabu, 19/9/2018).