Gumpalan Kabut Putih dari Arah Gunung Larantuka Buat Cemas Warga Pasilambena

53

SULSELBERITA.COM. Selayar - Warga Pulau Kalao toa, Kecamatan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sudah tiga hari dibuat cemas, khawatir, dan was was oleh fenomena kabut putih menyerupai gumpalan asap yang diduga berasal dari puncak gunung Larantuka.

Warga takut dan khawatir, akan kemungkinan terjadinya ledakan dari puncak gunung Larantuka.

Advertisement

Kiriman nformasi disampaikan, Sitti Nurbaya, warga Pulau Kalao toa, Kecamatan Pasilambena, via pesan singkat, massengger, Senin, (8/1) petang.

Sitti Nurbaya mengutarakan, warga Pulau Kalao toa sudah tiga hari tidak bisa melihat Pulau Madu yang biasanya bisa disaksikan dengan mata telanjang dan atau pandangan kasat mata.

Hal serupa dialami warga yang tinggal mendiami Desa Pulau Madu dan sekitarnya.

Selain menghalangi jarak pandang, warga Pulau Madu ikut dibuat kesulitan untuk bisa melihat gugusan Pulau Kalao toa, pusat ibukota kecamatan yang biasanya sangat jelas menyembul dari arah pesisir pantai.

"Jarak pandang warga sudah tiga hari dibuat terhalang oleh fenomena kabut putih yang menutupi hampir seluruh wilayah Kecamatan Pasilambena", ungkapnya dengan perasaan yang diliputi rasa takut dan khawatir.

Terpisah, Camat Pasilambena. Andi Irwan menjelaskan, informasi warga tidak bisa dijamin seratus persen kebenaran dan akurasinya.

Tunggu konfirmasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geo Fisika (BMKG) sebagai lembaga tekhnis berkompoten yang berkewenangan mengeluarkan dan menyampaikan informasi yang bersinggungan dengan persoalan potensi ledakan gunung dan atau kebencanaan lainnya.

Irwan berharap warga tidak dibuat semakin panik dan khawatir. Apatah lagi, Larantuka dan Pasilambena jaraknya cukup jauh, hampir kurang lebih 182 km.

Bilapun terjadi letusan, imbasnya tidak akan terlalu signifikan, terangnya. Dia justeru khawatir, ketika warga diungsikan maka otomatis pemerintah akan dibuat terbebani dari sisi penyiapan logistik bantuan yang tidak sedikit jumlahnya.

Pemerintah juga akan kembali dibuat kerepotan mengurusi kurang lebih 8000 jiwa warga masyarakat pengungsi, tandasnya, Senin, (8/01) malam. (Fadly Syarif)