Mahasiswa Jurusan Manajemen Haji dan Umrah UINAM Gelar Sharing Session

19
Advertisement

SULSELBERITA.COM. Gowa, — Mahasiswa Jurusan Manajemen Haji dan Umrah (MHU) Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) Gelar Sharing Session dengan Tema “Perserving Local Religion and Culture in the Era of Globalization” di Lecture Theatre (LT) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Selasa, (13/12/2022).

Budaya lokal di Indonesia selalu terikat dengan letak geografis. Karena itu, letak geografis wilayah inilah yang menjadi landasan untuk merumuskan budaya lokal.

Agama juga berperan penting sebagai filter bagi fenomena globalisasi yang kini hadir disetiap sudut geografis masyarakat Indonesia.

Advertisement

Kegiatan ini menghadirkan dua orang narasumber, yaitu pemateri pertama Asrim Saputra, dan pemateri kedua yakni Rahmat K.

Asrim Saputra dalam memaparkan materinya mengatakan bahwa kita harus memperlihatkan budaya dan ciri khas kita dimanapun dan kapanpun.

Baca Juga  38 Orang Pengurus IPEKTA Hari ini di Kukuhkan Secara Resmi

“Budaya ini yang harus kita perlihatkan juga ciri khas kita dimana dan kapanpun itu, sehingga budaya ini tidak keluar dari ketentuan agama itu sendiri, karena budaya itu tidak boleh melebihi dari ketentuan agama kita,” paparnya.

Sebelum menutup materinya, Asrim juga memberikan sebuah pepatah untuk memotivasi audiens.

“Sejatinya kehidupan, adalah perjuangan,” tutupnya.

Selanjutnya, pemateri kedua juga menuturkan bahwa revolusi industri merupakan salah satu lahirnya inovasi baru sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan kita.

“Era globalisasi merupakan salah satu yang dilahirkan oleh orang barat. karena inovasi itu muncul dari barat, tinggal bagaimana mahasiswa itu memilah dampak positif dan negatifnya,” tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bagaimana agar budaya kita tidak terkontaminasi dengan budaya asing atau budaya luar.

Baca Juga  Terlambat Apel Pagi, Kasatlantas Polres Gowa Jatuhi Sanksi untuk Personilnya

“Sebenarnya kontaminasi budaya asing atau budaya luar dengan budaya lokal atau budaya kita itu tidak bisa dihindarkan, hanya saja, itu kembali ke diri kita masing-masing, ke pribadi kita masing-masing bagaimana memilah budaya yang dapat diterima juga dengan tetap mempertahankan budaya kita,” jelasnya.

Penulis: Nur Zatil Hidayah

BAGIKAN