Menolak Penambangan, Kepala Desa Popo Malah Gunakan Material Tambang Galian C di Desa Popo

517

SULSELBERITA.COM. Takalar--Kisruh demo sekelompok masyarakat yang menolak adanyanya aktivitas penambangan di Desa Popo ternyata disambut baik oleh Pemerintah Desa.

Didampingi Bapak Rustam selaku Sekertaris Desa Popo, Bostan Tata selaku Kepala Desa Popo menggelar rapat gelar pendapat bersama Camat Galesong Selatan, Kapolsek Galesong Selatan dan BPD Desa Popo Rabu, 07/08/2019.

Dari hasil rapat tersebut, maka Kepala Desa Popo memutuskan untuk menghentikan kegiatan penambangan yang berada di Dusun Terang Terang, Desa Popo tersebut yang berjumlah dua titik.

Namun beberapa hari berselang pasca penutupan, tambang baru kembali dibuka yang lokasinya berseblahan dengan lokasi tambang yang telah di tutup sebelumnya.

Tambang yang sudah beroperasi selama 4 hari ini diduga kuat sarat akan kepentingan Kepala Desa dan Sekertaris Desa yang ternyata adalah anak kandung dari Kades itu sendiri.

Dugaan ini diperkuat dengan adanya temuan bahwa material dari tambang tersebut ternyata digunakan untuk menimbun jalan tani yang berada di Desa Popo yang pengerjaannya menggunakan ADD 2018.

DG Nompo salah satu warga desa Popo kepada media ini menyatakan keheranannya tentang sikap Kepala Desa Popo tersebut.

"Saya heran apa maunya ini Pak Desa dan Sekertaris Desa yang anak kandungnya sendiri, dia yang memutuskan agar dua tambang milik DG Rurun dan DG Ngopo ditutup, tapi kenapa ini tambang baru malah dibiarkan, sementara ini jelas-jelas mobil truk keluar masuk bawa pasir dan tanah dan malah didepan rumahnya lewat malah dibiarkan, bahkan dia sendiri ambil beberapa trek material dari tambang ini untuk timbung itu jalan tani yang pengerjaannya terhenti, ungkap DG Nompo