PPMI Sulsel Bersama Tokoh Agama, Deklarasi Pemilu Aman Dan Damai 2019

296

SULSELBERITA.COM. Takaalr - Perkumpulan Persaudaraan Muslim Internasional (PPMI) Sulawesi Selatan bersama tokoh agama dan tokoh adat se-Kabupaten Takalar Sulsel menggelar acara deklarasi Pemilu aman dan damai di Masjid Assalamiyah Ponpes Assalamiyah Takalar Sulsel, Kamis (4/4/2019).

Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1440 H dengan mengusung tema “Menyatukan Komitmen Persaudaraan Jelang Pemilu 2019 Untuk Indonesia Ku yang Aman dan Damai”

Ketua PPMI Sulsel Ustadz Sirajuddin Bantang mengingatkan kepada jamaahnya agar berhati-hati menerima berita yang beredar ditengah-tengah masyarakat.

Berita yang berpotensi informasi hoax dapat membuat gangguan pada Pileg dan Pilpres 2019. Sirajuddin harapkan umat Islam khususnya PPMI agar tak ikutan menjadi penyebar hoax. Soalnya, pekerjaan itu adalah pekerjaan yang haram dan tidak baik.

“Ustad Bantang yang akrab disapa, mengimbau kepada umat Islam agar tidak bekerja sebagai penyebar hoax karena penghasilan yang didapat dari pekerjaan yang fasad adalah haram dan akan membawa kemudaratan,” ungkapnya

Ustadz Sirajuddin meminta agar umat Islam selektif dan menggunakan prinsip tabayyun (klarifikasi) dalam menyampaikan berita, karena menyebar berita bohong/hoax adalah dosa besar dan pelakunya dapat dikategorikan fasik.

“Kita harus tabayyun dan harus menanyakan kepada ulama-ulama dan sesepuh kita. Mari kita bersama-sama menjaga pesta demokrasi tahun 2019 ini agar berjalan dengan aman dan damai,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Ponpes Asalamiyah menjelaskan bahwa Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa penting bagi kehidupan Nabi Muhammad dan juga umat Islam. Kata dia, peristiwa ini sarat akan hikmah atau pelajaran yang dapat diambil dan sesuai dengan masa kini.

“Peringatan Isra Miraj tahun ini bertepatan dengan agenda pesta demokrasi Pemilu Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden, mari kita bersatu padu melawan penyebaran ujaran kebencian, fitnah dan berita bohong/ hoax yang dapat menimbulkan permusuhan dan memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya.