Murid SD Ini Diduga Jadi Korban Penganiayaan Seorang Oknum PNS Didalam Ruang Kelas

483

SULSELBERITA.COM. Takalar - Dunia pendidikan kembali tercoreng di Kab.Takalar, bagaimana tidak, seorang murid SD yang masih duduk dibangku kelas 5, diduga menjadi korban penganiayaan dari seorang Oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Takalar, yang juga merupakan orang tua dari salah seorang murid di SDN. No 45 Biringbalang. (Senin, 12/3/2018).

Adalah Muhammad Rifki Arpadian (10), Bocah yang masih duduk di Bangku kelas 5 SD  ini, harus menerima perlakuan kasar dari seorang oknum PNS, hanya karena persoalan sepele dengan teman kelasnya, yang juga merupakan anak dari oknum PNS tersebut.

Salah satu awak media yang melakukan konfirmasi kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 45 Biringbalang, Asriya, terkait dugaan penganiayaan tersebut, membenarkan, bahwa memang salah seorang siswanya dianiaya oleh salah satu orang tua siswa pada saat proses belajar mengajar tengah berlangsung.

“Iya memang benar, kemarin salah seorang orang tua siswa yang juga bekerja sebagai PNS di Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Takalar, langsung masuk di kelas dan  mencekik serta menampar Muhammad Rifki Arpadian,” ungkapnya, Selasa (13/03/2018).

Sementara itu, Wali Kelas Lima SD 45 Biringbalang, Mawani menjelaskan  dugaan penyebab terjadinya penganiayaan tersebut, menurutnya masalah ini kemungkinan dipicu oleh salah seorang muridnya yang bernama Salsabila (anak orang tua siswa yang menampar) yang terlebih dulu melempari kertas ke Muhammad Rifki Arpadian. Pada
saat itupula Muhammad Rifki Arpadian tidak menerima sehingga dia juga membalas lemparan
kebagian mulut Salsabila dengan menggunakan kertas.

“Kemungkinan besar, Salsabila salah menyampaikan kepada orang tuanya, sehingga bapaknya langsung emosi dan langsung memasuki ruang kelas dan tanpa koordinasi guru yang sementara
mengajar,” ujarnya.

Dilain pihak, orang tua Muhammad Rifki Arpadian, mengaku tidak bisa menerima  atas penganiyaan yang menimpa  oleh anaknya tersebut. “Kami sudah melapor di Polsek Pattallassang, semoga pihak Polsek bisa serius memproses laporan
saya,” jelasnya.