Ketua LSM PB.Lentera Indonesia, Tuding Wabup Takalar Picu Komplik Antara Kelompok Tani

1201

SULSELBERITA.COM. Takalar -
Wakil Bupati Takalar H. M. Natsir Ibrahim yang tak lama lagi berakhir masa jabatannya, kini menjadi perbincangan hangat masyarakat Takalar, pasalnya H. Natsir Ibrahim di tuding Tiba tiba menerbitkan Surat pengembalian bantuan traktor roda empat kepada kelompok tani "Suka Maju" Yang sebelumnya disuruh tarik olehnya untuk di verifikasi kembali oleh Dinas Pertanian Kabupaten Takalar, melalui bidang sarana dan prasarana sebagai pejabat teknis kegiatan, karna pembagian traktor roda empat tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang Ada dan terindikasi Ada unsur penyalagunaan wewenang oleh kepala Dinas Pertanian.

Dengan demikian, Dinas Pertanian dalam hal ini menerbitkan hasil verifikasi yang menerangkan bahwa kelompok tani "Suka Maju" Desa Sanrobone Kec. Sanrobone, yang diketuai oleh Muhammad Yasir yang berdomisili di Desa Sanrobone yang berasal dari jawa tersebut, dinyatakan tidak layak menerima bantuan, dengan pertimbangan bahwa kelompok tersebut sesuai dengan surat direktorat jenderal sarana dan prasarana pertanian Kementrian Pertanian Republik Indonesia nomor 54/sr. 420/b. 6/01/2017 pertanggal 11 januari 2017 bahwa yang bersangkutan telah menerima bantuan traktor roda empat merek maxxi melalui universitas Negeri Makassar (UNM).

Advertisement

Selanjutnya dengan pertimbangan pemanfaatan Dinas Pertanian Kabupaten Takalar dalam hal ini bidang sarana dan prasarana sesuai dengan petunjuk Bupati Takalar traktor tersebut diserahkan kepada kelompok tani Bulu Puro Desa Cakura Kec. Polsel kab. Takalar, yang diketuai Akbar.

Beselang beberapa bulan kemudian, Wakil Bupati Takalar H. M. Natsir Ibrahim dengan mengejutkan kembali mengeluarkan Surat penyampaian pengembalian traktor yang telah disuruh tariknya tanpa alasan yang jelas. Hal ini tentunya menuai sorotan, ada dugaan semua ini karna berhubungan kepentingan pribadi wakil bupati tersebut, sehingga berani mengambil resiko dan melawan aturan karna ingin memberikan bantuan kepada kelompok tani yang tidak layak.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum PB. Lentera Indonesia Helmi Irawan, Dr,. S. Pd, saat ditemui di salah satu warkop di Kabupaten Takalar,  menanggapi hal tersebut, dan mengatakan "langkah yang dilakukan oleh H. M. Natsir Ibrahim adalah langkah provokatif dan dapat menimbulkan perpecahan antar kelompok tani dikabupaten Takalar, karna kelompok tani yang sudah tidak layak menerima bantuan tersebut, malah kembali ingin diserahkan dengan pertimbangan yang tidak jelas, padahal traktor tersebut sudah dimamfaatkan oleh kelompok tani yang lain yang dianggap layak menerima, sehingga ketika Wakil Bupati  ngotot untuk mengembalikan bantuan traktor tersebut, di khawatirkan akan terjadi konflik yang besar antara kelompok tani suka maju desa sanrobone dan kelompok tani bulu puro Desa Cakura" Jelas Helmi.

Lanjut di katakan "Komplik antar kelompok tersebut, kita takutkan akan terjadi, dan otomatis akan menimbulkan kegaduhan, padahal orang yang seharusnya bertanggung jawab atas hal ini Adalah kepala Dinas Pertanian Kabupaten Takalar Dr.H.Najib Kasim yang juga di tuding telah mengobok obok bantuan untuk kelompok tani,  sehingga timbul persoalan yang kami anggap sangat serius ini, dan yang paling terpenting adalah transparansi penerima bantuan di Dinas Pertanian, karena terkesan tidak transparan dan tertutup, bahkan cenderung  tidak dipublikasikan kemasyarakat" Kunci Helmi. (Sabtu,21/10/2017).