SULSELBERITA.COM. Takalar - Pemerintah kabupaten Takalar bersinergi dengan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Unicef untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kabupaten Takalar yang saat ini berada pada posisi ke-22 dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kepala kantor perwakilan Unicef untuk wilayah Sulawesi dan Maluku Hengky Widjaja didampingi oleh Konsultan Unicef program kembali bersekolah yang bernama Suryanto Farma menemui Bupati Takalar H. Syamsari, S.Pt, MM terkait sinergitas tersebut.
Sinergi antara Pemkab Takalar dengan Unicef ini terjalin karena keduanya memiliki tujuan dan program yang sama yakni program kembali bersekolah bagi anak-anak yang putus sekolah dan anak-anak yang tidak pernah sekolah sama sekali.
"Pemerintah kabupaten Takalar memiliki program kembali bersekolah bagi anak-anak yang putus sekolah bahkan bagi yang belum pernah sekolah sama sekali. Nah, Unicef ini memiliki tujuan yang sama sehingga Pemkab dengan Unicef bersinergi," Jelas H. Syamsari.
Sejauh ini Unicef telah melaksanakan program kegiatan Tranining Of Trainer ( TOT) untuk penyegaran Sistem Informasi Pembangunan Berbasis Masyarakat (SIPBM) yang dilaksanakan oleh lembaga mitra Unicef dengan melibatkan masing-masing OPD serta kepala desa dan lurah di Takalar.
Di Takalar, Unicef memiliki dua program yakni Gerakan kembali bersekolah dan SIPBM yang bersifat pendataan (sensus) ditingkat desa yang berkaitan dengan pendidikan sehingga muncul data-data berapa yang putus sekolah dan ditingkatan apa.
"Dari hasil sensus SIPBM tersebut, dilakukan tindakan dengan mengembalikan anak-anak bersekolah," Tambah H. Syamsari.
Dari data BPS, per tahun 2017 tercatat anak-anak yang putus sekolah di Takalar mencapai 8000 orang, sehingga angka ini berupaya ditekan oleh Pemerintah Kabupaten Takalar melalui sinergi dengan Unicef.