SULSELBERITA.COM. Takalar - Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Benua Maritim Indonesia (BMI) telah usai dilaksanakan oleh peserta KKN gelombang 110 Universita Hasanuddin (Unhas) pada tanggal 19 Agustus 2023. Sebanyak 34 mahasiswa dari berbagai program studi melakukan pengabdian dan edukasi berupa pendampingan dan pelatihan kelompok masyarakat dengan berbagai tema yang berorientasi maritim. Desa sasaran adalah Desa Sawakung Beba (Kecamatan Galesong Utara), Desa Boddia (Kecamatan Galesong), dan Desa Mangindara (Kecamatan Galesong Selatan), Kabupaten Takalar.
Irma Andriani selaku dosen pembimbing menggagas tema KKN ini sebagai pengejawantahan dari kurikulum mata kuliah Wawasan Budaya dan Iptek Benua Maritim Indonesia sesuai dengan visi Universitas Hasanuddin sebagai kampus yang melahirkan insan unggul pada bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya berbasis Benua maritim tim Indonesia (BMI).
Nilai-nilai keBMIan yang telah diajarkan kepada mahasiswa di antaranya ialah memahami keberagaman di Indonesia tetapi tetap satu dalam Bhinneka Tunggal Ika. Mahasiswa melalui program KKN mengajak masyarakat untuk selalu mengedepankan sikap gotong royong antar masyarakat maupun pemerintah setempat sebagai garda terdepan mencontohkan kerja lintas sektor.
Nilai BMI lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah memahami dan mampu menganalisa keanekaragaman sumber daya alam Indonesia yang berkelanjutan sebagai negara biodiversitas kedua terbesar di dunia. Masyarakat hendaknya mewujudkan rasa syukurnya diberikan oleh Tuhan pencipta alam kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan atau benua maritim dengan selalu menjaga kelestarian ekosistem. Nilai BMI lainnya adalah Indonesia sebagai negara dengan endemisitas tertinggi di dunia yang menunjukkan bahwa BMI menjadikan Indonesia tidak hanya kaya keberagaman tetapi juga kaya dengan keunikan.
Indonesia bahkan telah membuktikan beragam keunikan ini di dunia internasional seperti pameran budaya, riset kolaborasi flora fauna endemik, dan sebagainya. Olehnya itu, dengan visi berbasis BMI ini diharapkan Unhas menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi dan pengelolaan sektor kemaritiman secara berkelanjutan.
Beberapa bentuk program kerja seperti mengajar kemaritiman dasar pada anak SD dan SMP, Camar (Cerdas Cermat Maritim), pembuatan film dokumenter tentang ekonomi masyarakat nelayan, pengenalan biota laut pada anak SD, penanaman nilai-nilai MARITIM (Mandiri, Arif, Religius, Integritas, Tangguh, Inovatif dan Manusiawi) terhadap anak daerah pesisir , dan sosialisasi pembentukan kelompok perikanan dalam desa dilaksanakan oleh mahasiswa bersama elemen masyarakat dan pemerintah setempat seperti aparatur desa, masyarakat umum, ormas-ormas (PKK, Karang Taruna), pihak sekolah, guna membangun semangat keBMIan di kalangan ini. Diseminasi teknologi kemaritiman seperti pembuatan olahan berbasis ikan dilakukan pula dengan tujuan agar para nelayan ikan dapat memiliki keterampilan dalam meningkatkan penghasilannya secara mandiri melalui inovasi baru
Di akhir kegiatan KKN, seluruh proker diseminarkan dengan menghadirkan pihak pemerintah desa dan stake holder lainnya. Para kepala desa sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menginspirasi masyarakat dan aparatur desa dengan wawasan kemaritiman.
Pada kesempatan tersebut memberi sambutan, Kepala Desa Boddia, Muhammad Rusli, bahwasanya kehadiran mahasiswa KKN dengan tema benua maritim sangat membantu masyarakat pesisir di Boddia dalam proses pengembangan sumber daya manusia dan keterampilan baru di sektor kemaritiman. Sama halnya Kepala desa Mangindara, H. Syafaruddin Mangka, mengungkapkan mayoritas masyarakat di Mangindara sangat bergantung pada kekayaan laut sebagai penopang perekonomiannya. Dan program-program kerja yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Unhas ini turut membantu pemerintah desa dalam upaya pembangunan dan pengembangan karakter sosial budaya yang kuat pada masyarakat berbasis kemaritiman. Mahasiswa KKN Unhas di Mangindara dpandang mampu membangun hubungan sosial secara baik dengan berbagai kalangan masyarakat di Desa.
Pun Kepala Desa, Sawakung Beba, Inal Firman Arsyad juga antusias berkolaborasi dengan kampus Unhas mengangkat dan mempromosikan keunikan budaya dan sumber daya alam desa Sawalung Beba sebagai potensi wisata desa.
Mahasiswa KKN Tematik BMI dari berbagai prodi ini diwakili Rafly, Ian dan Idham mengungkapkan bahwa program KKN dengan tema Benua Maritim Indonesia ini akan berimplikasi besar pada pemajuan nilai-nilai dan karakter masyarakat pesisir. Indonesia merupakan negara dengan garis pantai terbesar kedua di dunia setelah Kanada. Fokus pada edukasi kemaritiman berkelanjutan merupakan langkah penting dalam mengatasi tantangan lingkungan dan ekonomi di masyarakat pesisir. Melalui edukasi, kolaborasi multidisiplin ilmu dan pemahaman berbasis BMI diharapkan memberikan dampak positif pada masyarakat setempat dan diharapkan akan terus memberikan inspirasi dan manfaat di masa mendatang.