Maknai Hari Kemerdekaan, Masyarakat Pamukkulu Terimakasih Pada Para Pejuang

306

SULSELBERITA.COM. Takalar - Pendamping bendungan pamukkulu , Muallim Bahar, memaknai kemerdekaan Indonesia dengan mempertahankan perjuangan para pahlawan menggunakan pemikiran poisitf. Hoax pun harus dienyahkan dan pesimistis ditinggalkan.

"Pahlawan kita melahirkan republik ini sebagai bidan-bidan bangsa itu penuh dengan darah, nyawa, airmata, harta, semua. Tugas kita mengisi, maka mbok ya jangan nge-hoax," kata Maullim, jumat

Advertisement

Mempertahankan kemerdekaan, lanjut Muallim, dilakukan tidak dengan cara-cara yang justru memecah belah, namun dengan mempersiapkan diri menghadapi tantangan global agar Indonesia bisa bersaing termasuk soal keberpihakan negara kepada masyarakat takalar, khususnya warga kale ko'mara .

"Mari mempertahankannya dengan mengisi menghadapi revolusi industri 4.0. Mari menghadapi era milenial sehingga kita bisa mempersiapkan segala sesuatu yang positif," ujar pria aktivis HMI itu.

Selain itu berpikiran positif terhadap negara juga penting untuk memacu perkembangan. Tidak hanya mengeluh, namun juga harus memberikan harapan agar mempersiapkan segala sesuatu dengan positif. Perjuangan mempertahankan hak dan nasib masyarakat pamukkulu merupakan kewajiban bagi masyarakat, pemerintah dan Negara Republik Indonesia.

"Mengkritik boleh dan menyenangkan. Tapi sebagai sesuatu yang positif, harus memberikan harapan pada tetangga kiri kanan, keluarga kita, bangsa dan negara. Harapan diciptakan, kita mampu, sebab sejatinya perjuangan adalah kemaslahatan " tegasnya.

Intinya, Muallim menyampaikan mengisi kemerdekaan harus dengan optimisme dan bahagia. Karena jika hanya pesimis, maka ujungnya rakyat Indonesia tidak bahagia.

"Jadi optimis terus. Kalau enggak, maka akan jadi orang yang galau, cemas. Ujungnya tidak bahagia nantinya," ujar Muallim Bahar.

"Ulang tahun ke-73 kita bikin Indonesia dan masyarakatnya bahagia, apatah lagi keputusan pengadilan yang memihak kepada rakyat pamukkulu kemarin" tutupnya.