Baznas Bantaeng di Duga Pecat Pegawai Karena tidak dukung Paslon Bupati Terrentu

346

SULSELBERITA.COM. Bantaeng - Baznas kabupaten  Bantaeng di terpa Isu tak swdap,  karena dituding terlibat langsung politik praktis untuk memenangkan salah satu calon nuoati di Bantaeng.

Informasi yang dihimpun okeh awak media, menyebutkan jika ketua 1 Baznas bantaeng inisial KR menggunakan Baznas untuk kepentingan calon Bupati tertentu.

Oknum KR dituding melakukan penyalahgunaan bansos ( Sembako) untuk diberikan kepada pendukung calon bupati tertentu di bantaeng, dimana baru baru ini ada sebanyak 5000 paket sembako yang dibagikan ke masyarakat, mulai pada tanggal 4 November yang lalu, tetapi diduga kuat paket sembako tersebut hanya untuk para pendukung calon bupati tertentu saja.

Selain itu, pembagian sembako yang tdimaksud sangat tidak tepat sasaran , karena diduga banyak penerima bantuan malah dari kalangan orang yang mampu.

Bukan hanya itu KR juga di duga telah melakukan intimidasi bagi semua pegawai dan karyawan Baznas untuk mendukung calon bupati tertentu, jika tidak ikut arahan ketua baznas akan di pecat, dan hal tersebut menimpa salah seorang karyawan yang bertugas sebagai penjaga malam di kantor Baznas inisial ANS.

Saya sudah 9 tahun di Baznas mengelola zakat, baru kali ini saya dituding ber-macam macam tudingan, padahal Zakat ini setiap 3 bulan wajib kami salurkan kepada yang berhak, tahun tahun lalu kami menyalurkan ke Kecamatan, tapi tahun ini kami pusatkan di Baznas supaya semua nasyarakat bisa menyaksikan dan mengawasi langsung, bahkan secara resmi kami menyurat ke Bawaslu jadwal Penyaluran ini supaya Bawaslu langsung mengawasi penyalurannya, sekalipun penyalurannya tidak ada kaitannya dengan PEMILU KADA, apalagi calon tertentu" Terang KRM . Kamis (21/11/2024).

Lanjut dijelaskan, " Soal tudingan pembagian yang tidak tepat sasaran dapat kami kemukakan bahwa data yang masuk bersumber dari Desa/ Lurah ,karena kami minta data dari Kades dan Lurah karena beliau beliau yang tahu keadaan Masyarakatnya" jelas KRM  lagi.

" Sementara soal Adanya Intimidasi bagi semua Pegawai dan Karyawan untuk mendukung Cabup tertentu, kami tidak pernah lakukan itu, karena kami tahu dan sadari bahwa perbuatan tersebut melanggar Hak Asasi Manusia, dan Prinsif Kebebasan memilih sesuai hati Nurani" Jelasnya lebih jauh.

Lanjut dijelaskan lagi, "  Terkait pemecatan tersebut, saya panggi yang bersangkutanl ke Kantor untuk tanyakan keberadaannya, karena selama sekitar 2 minggu penyaluran Zakat Dia tidak pernah muncul membantu temannya, pemecatan itul Fitnah Keji..karena kami tidak pernah lakukan itu" tutupnya.

Terkait klarifikasi dari Ketua Baznas tersebut, Korban pemecatan ANS membantah keras alasan yang bersanfkutan.

" Tugas saya jaga malam, saya bertugas selama 11 jam setiap hari, kadang tidak tidur, dan selama pembagian paket saya juga tidak pernah dipanggil, karena itu dilakukan siang hari, sementara saya bertugas malam hari, jadi tidak benatmr itubalasannya" Ungkao Sumber ANS.

" Kejadian yang sebenarnya seperti ini, waktu itu saya di panggil oleh dua orang pegawai BAZ untuk ke kantor BAZNAS Jalan Ratulangi kelurahan letta kec. Bantaeng, pada hari Senin 18 November sekitar jam 10 pagi untuk menghadap ketua Baznas KRM, saat itu ada 4 orang ketua dalam ruangan santai BAZNAS saat saya masuk dalam ruangan,
Lalu KRM menanyakan apa kau di 01 , karena kami semua di sini 02, kalau tetap di 01 kami pecat, lalu ANS bilang kalau kita pecat saya, mintaka surat pemecatan, tapi nabilang selesaipi pilkada, lalu dia bilang lagi ke ketua lainnya yang ada dalam ruangan, kilangngerimi anjo pengakuannya toh " Tutup ANS.

Atas kejadian tersebut, pihak media akan segera melakukan kordinasi dan pelaporan secara resmi kepada pihak Bawaslu Kab.Bantaeng.