Arqam Azikin: Kombinasi Polri dan Pemuda untuk Keutuhan Bangsa

464

SULSELBERITA.COM. Makassar,- Polisi merupakan pelindung dan pengayom masyarakat. Sudah tepat polisi lebih mendekatkan keterikatan baik secara kelembagaan/personal dengan masyarakat terkhususnya para pemuda. Dan itu salah satu yang dilakukan polisi untuk menjaga dan merawat keutuhan berbangsa.

Polri dan pemuda merupakan agen perubahan yang mendasar dalam memberikan dampak positif pada lingkungan masyarakat. Keduanya harus jadi pelopor patuh hukum sehingga bisa menjaga keamanan dan kedamaian di tengah masyarakat. Di sisi lain, pemuda merupakan calon pemimpin bangsa yang akan melanjutkan kemajuan negara dengan didukung salah satunya oleh lembaga negara Polri dalam memelihara keamanan berbangsa.

Kombinasi Polri dan pemuda harus bisa menjaga keberagaman di tengah perbedaan yang ada. Banyak konflik yang terjadi dengan alasan perbedaan. Sehingga dibutuhkan sikap saling berbaur, menghormati, dan toleran terhadap perbedaan di masyarakat demi menjaga ketertiban dan keamanan.

Terkhususnya Polda Sulsel, yang memberikan dukungan tambahan dalam menggerakkan pembinaan dan pendekatan antara anggota kepolisian dengan organisasi kepemudaan. Hal itu bisa dilakukan dengan mengadakan acara silaturahmi dengan Organisasi kepemudaan, Organisasi kemahasiswaan dan Organisasi Sekolah Intra Sekolah di setiap daerah-daerah yang ada di Sulawesi Selatan. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai ajang memperkuat ikatan emosional yang dilaksanakan pada saat momentum hari-hari nasional ataupun bersejarah.

Sehingga peran pemuda memiliki peran nomor satu, untuk mempertahankan keamanan dan ketertiban nasional dan daerah. Hal ini dibuktikan dengan pergerakan Budi Utomo, yang menjadi hari kebangkitan nasional dan gerakan tersebut tidak lain diprakarsai oleh pemuda.

Kegiatan-kegiatan silaturahmi ini pun harus melibatkan kerja sama antara pemerintah daerah dan Kemenpora atau institusi terkait lainnya untuk rutin melakukan kegiatan yang dapat membangun kombinasi emosional antara Polri dan Pemuda. Bentuk acara bisa berupa seminar kebangsaan, pelatihan-pelatihan kader pemuda kamtibmas, kegiatan rutin melakukan patroli dan sambang di lingkungan masyarakat ataupun Focus Group Discussion (FGD) yang membahas tentang peningkatan partisipasi masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungannya masing-masing.

Karena itu, Polri dan pemuda harus mampu menjadi pelopor dalam menciptakan kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan masyarakat. Sehingga tercipta hubungan yang tak berjarak antara aparat kepolisian dengan masyarakat khususnya pemuda, yang pada akhirnya mereka tidak akan sungkan untuk memberikan berbagai informasi tentang kamtibmas kepada aparat kepolisian yang merupakan tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia pada UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Oleh: Arqam Azikin
(Pengamat Politik Kebangsaan/Akademisi Unismuh Makassar)