SULSELBERITA.COM. Takalar - Tak seperti tahun tahun sebelumnya, Intensitas hujan di Kab.Takalar biasnya mulai tinggi di awal Bulan Januari, namun pada tahun ini, intensitas hujan yang tinggi, justru terjadi pada bulan Desember, akibatnya banjir tahunan datang pada bulan Desember, yang biasanya terjadi pada Bulan Januari.
Akibat banjir tersebut, puluhan hektar tanaman padi milik petani yang baru saja ditanam, ikut terendam selama beberapa hari, yang akhirnya membuat tanaman padi tersebut rusak dan mati.
Dg Beta, salah seorang petani yang sempat ditemui oleh awak media ini, saat berada di pinggir jalan memperhatikan tanaman padinya yang rusak, (Selasa, 26/12/2017), mengeluh dan berharap, pihak pemerintah bisa membantunya, karena dirinya mengaku, akibat rusaknya tanaman padi miliknya yang hampir satu Hektar tersebut, dia mengalami kerugian jutaan rupiah.
"Banjir yang begini sudah rutin terjadi setiap tahun, tapi saya tidak menyangka datangnya sekarang, karena biasanya nanti awal bulan januari, makanya kami petani menanam bibit padi awal Desember, jadi pada saat banjir datang tanaman padi sudah agak besar, kalau sudah besar begitu, batang padi sudah kuat, dan tidak rawan rusak lagi, saya rugi jutaan rupiah pak, karena padi saya ini hampir satu hektar, saya berharap pemerintah Takalar bisa membantu kami, agar kami tidak gagal panen". Ungkap Dg Beta.
Dari hasil pantauan awak media ini, puluhan hektar tanaman padi di beberapa titik yang ada di Kecamatan Pattallassang terlihat rusak dan sebagian besarnya lagi mati, hal tersebut tentunya akan berdampak pada kemungkinan terjadinya gagal panen pada musin panen yang akan datang.