SULSELBERITA.COM. Gowa-Pasca musibah pohon tumbang yang menewaskan salah seorang warga Desa Bonto Sungguh Kecamatan Bajeng akibat tertimpa, Minggu (08/12) sore. Kapolsek Bajeng Gowa Iptu Hasan Fadlyh, SH langsung turun tangan melakukan pemangkasan pohon fi sepanjang jalan Poros Panciro Boka, Senin (09/12) Siang.
Warga sekitar mengaku senang dan mengapresiasi apa yang dilakukan Kapolsek Bajeng itu. Menurut salah seorang warga sekitar yang namanya minta untuk tak disebutkan, apa yang dilakukan Kapolsek adalah suatu tindakan yang patut diapresiasi, mengingat selama ini masyarakat sangat was was tiap kali musim penghujan tiba.
Secara pribadi, saya sangat senang melihat apa yang dilakukan beliau "Kapolsek" karena selama ini kami sudah sangat khawatir setiao kali musim hujan tiba, karena rinbungnya ranting ranting pohon yang ada dipinggir jalan ini.ucapnya
Lebih jauh diungkapkannya, masyarakat selama ini tidak mengambil tindakan pemangkasan karena takut disalahkan oleh pihak pemerintah, karena setahu kami pohin pohon ini adalah pohon milik pemerintah,tambahnya.
Sementara ditrmpat yang sama, Ilham salah satu pengurus Institut Jurnalis Kemanusiaan (IJuK) mengungkapkan, pihaknya sangat menyayangkan sikap pemerintah khususnya dinas lingkungan hidup, karena dalam hal ini harusnya ada yang namanya pemeliharaan rutin, seperti pemangkasan ranting ranting pohon, apalagi memasuki musim penghujan seperti ini.
Lebih jauh Ilham yang juga merupakan salah satu jurnalis media online aktif itu mengungkapkan, saya cukup heran melihat kinerja pemerintah kecamatan dan dinas lingkungan hidup ini, karena dari hasil penelusuran, banyak ditemukan pohon pohon yang rantingnya cukup rimbung dan menjulur ke jalan, namun seolah ada kesan pembiaran, dan akhirnya kejadian yang merenggut nyawa itupun terjadi.
Tak hanya masalah pemeliharaan tanaman pemerintah itu, kami juga banyak temuman tumpukan tumpukan sampah disepanjang jalan Poros Gowa ini, baik itu jalan provinsi maupun jalan kabupaten, kenapa seolah semua dibiarkan begitu saja??Tutupnya heran
Sementara ditempat terpisah,Sya'ban Sartono, SH saat dikonfirmasi mengungkapkan, IJUK menyayangkan pengelolaan dan pemeliharaan pohon. Dimana tidak adanya pemeriksaan yang kontinyu oleh dinas terkait dan kontrol pemerintah.
Penulis: TIM IJuK