SULSELBERITA.COM. Makassar - PMII komisariat UIN Alauddin Makassar, meminta tanggapan pengurus PB PMII persoalan ketidak jelasan internal PMII UIN ALAUDDIN CABANG MAKASSAR di struktural pengurus cabang Makassar,
Pada saat kepengurusan sahabat Ashari Bahar dari kampus STIMIK Handayani periode 2017-2018 sampai saat ini dimasa kepengurusan sahabat Awal Madani dari kampus UMI periode 2018-2019
Pengurus cabang dari masa sahabat Ashari Bahar dan sahabat Awal Madani, PB PMII dan PKC PMII SULSEL selalu di seret kedalam permasalahan tersebut, narasi yang selalu dibangun oleh pengurus cabang Makassar terkait status UIN ALAUDDIN CABANG MAKASSAR seolah-olah pengurus PB PMII dan PKC PMII SULSEL dianggap ada keterlibatan persoalan status ketidak jelasan PMII UIN ALAUDDIN CABANG MAKASSAR, sebab ketika dipertanyakan statusnya selalu PKC dan PB di limpahkan hal tersebut padahal cabanglah yang mempunyai tupoksi terkait UIN tersebut
Saat ini pengurus cabang Makassar seolah-olah tidak mau melihat PMII UIN ALAUDDIN CABANG MAKASSAR lebih eksis melakukan kaderisasi, karena sampai saat ini cabang Makassar Belum memberikan kejelasan terkait status komisariat PMII UIN ALAUDDIN, kendati pun demikian, sahabat" PMII UIN ALAUDDIN tetap progresif dan eksis melakukan kegiatan kaderisasi, karena sahabat PMII UIN ALAUDDIN paham betul pentingnya kegiatan-kegiatan kaderisasi sebagai penguatan dalam mempertahankan kultural PMII.
Ketidak jelasan ini berawal disaat konferensi cabang (konfercab) yang ke 30. Pada saat itu cabang Makassar di ketua oleh sahabat Basri dari kampus UMI, konfercab ke 30 tersebut berujung terpecah menjadi dualisme (dianggap ada konfercab tandingan)
Konfercab yang mengikuti seluruh aturan ad/art dan PO PMII yaitu konfercab yang diadakan oleh sahabat Basri di aula kampus STIE amkop Makassar yang pada saat itu sahabat Basri masih menjabat sebagai ketua cabang 2016-2017. Dalam konfercab ini di hadiri oleh berbagai kampus besar yang ada dimakassar UNM,UMI, UIN, Tala'salapang, 45 Bosowa serta rayon-rayon dalam komisariatnya
Tapi entah kenapa dari sebagian pengurus cabang pada saat itu menganggap KONFERCAB tersebut melanggar aturan PMII, sehingga terjadilah Konfercab LB yang dilaksanakan oleh beberapa pengurus cabang pada saat itu diantara nya sahabat iffank dari kampus UIN Alauddin Makassar, sahabat Ashari Bahar dari STIMIK Handayani di masa kepemimpinan sahabat Basri 2016-2017
Adapun Yang menghadiri konfercab LB tersebut dari kampus swasta yang ada di Makassar diantaranya STIMIK Handayani, STIE tri darma, UIT dan beberapa rayon dari UMI
Dan pada akhirnya konfercab ke 30, pada saat itu yang mendapatkan SK dari PB PMII dimasa kepengurusan Aminuddin ma'ruf yaitu konfercab LB yang diadakan oleh pengurus cabang diantaranya sahabat Iffank dan Ashari Bahar
Disinilah awal mula nya PMII UIN Alauddin selalu menjadi pertanyaan di struktural cabang Makassar.
karena setiap kegiatan PMII UIN tidak pernah dihadiri oleh pengurus cabang Makassar. Walaupun sahabat PMII UIN Alauddin selalu mengundang pengurus cabang secara resmi di setiap kegiatan PMII UIN Alauddin, namun lagi-lagi tidak ada respon dari pengurus cabang.
Padahal sahabat-sahabat PMII UIN sangat terbuka mengkomunikasi secara langsung maupun melalui media elektronik, soal status ketidak jelasan PMII UIN Aaluddin, tapi pengurus cabang Makassar hanya merespon kalau PMII UIN tidak lagi masuk dalam struktural cabang Makassar, pengurus komisariat UIN Alauddin pernah dimintaki oleh pengurus cabang untuk melengkapi administrasi, dan pengurus komisariat telah melakukan semua itu,
pengurus komisariat kembali mempertanyakan soal status UIN Alauddin tersebut, namun pengurus cabang merespon kalau status PMII UIN alauddin akan di plenokan secepatnya oleh pengurus cabang, tapi sampai detik ini PMII UIN alauddin belum mendapatkan hasil pleno pengurus cabang tersebut dan terbukti pengurus komisariat sampai saat ini belum mendapatkan surat apapun dari pengurus cabang Makasssar, hal ini dianggap oleh sahabat PMII UIN Alauddin, bahwa pengurus cabang tidak serius dalam menyelesaikan persoalan sattus PMII UIN alauddin cabang makassar.
Dalam hal ini, pengurus komisariat PMII UIN alauddin, pengurus rayon PMII UIN alauddin dan seluruh sahabat-sahabat PMII komisariat UIN aauddin cabang makassar melalui surat terbuka ini, kami berharap kepada seluruh alumni PMII, senior PMII, pengurus PC PMII CABANG MAKASSAR PKC PMII SULSEL,PB PMII untuk serius memikirkan dan membicarakan soal status PMII UIN ALAUDDIN cabang Makassar
Biar bagaimanapun PMII hadir dan besar di Sulawesi Selatan itu atas dasar PMII UIN Alauddin dan apa bila itu mau dimatikan hanya gegara
kepentingan lain maka akan menimbulkan dosa besar, apa lagi saat ini proses kaderisasi dan kegiatan2 lainya tidak pernah terputus dan itu sudah menjadi keharusan dan wajiban sebagai kader PMII untuk penguatan kapasitas sahabat-sahabat PMII UIN Alauddin, namun tidak bisa dipungkiri kalau kejelasan struktural dalam organisasi sangat penting sebagai penguatan dalam mempertahankan kultur PMII
Olehnya itu kami dari PMII UIN Alauddin Makassar berharap ada tindakan dari PB PMII untuk kemudian turun lansung sikapi terkait struktural UIN Dicabang Makassar sebab problem ini akan berlarut" ketika tidak ada kejelasan
Sumber:pengurus komisariat PMII UIN Alauddin
Kontributor: Ilham