Alhamdulillah, Empat Puluh Napi Lapas Takalar Diwisuda Dirosa

62

SULSELBERITA.COM. Takalar - Takalar - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menggelar tasyakuran wisuda dirosa angkatan pertama bagi warga binaan di aula Lapas Takalar. Hadir dalam kegiatan ini, Ketua DPD Wahdah Islamiyah Takalar, Ketua Lembaga Hikmatul Quran Wahdah Islamiyah, perwakilan Kementerian Agaman Takalar, dan keluarga warga binaan yang diwisuda.

Kepala Lapas Takalar mengatakan jika pembinaan Al-Quran ini merupakan program unggulan yang bekerja sama dengan Kementerian Agama Takalar dan Wahdah Islamiyah yang diharapkan bisa memberi manfaat bukan hanya kepada dirinya namun juga kepada orang lain.

"Yang diwisuda di angakatan pertama hanya 40 orang akan tetapi, yang mengikuti kegiatan dirosa sangat banyak, kami harap program ini bisa berkelanjutan, dan antusiasme warga binaan sangat tinggi sekali karena kegiatan ini menjadi program unggulan kita di Lapas Takalar, di bawah binaan Kemenag dan Wahdah Islamiyah," kata Ashari, Sabtu (30/3).

"Harapan kami warga binaan bisa memahami Al-Quran, paling tidak bisa membaca Al-Quran, yang dulunya tidak bisa baca Al-Quran sekarang sudah bisa, sehingga manfaatnya bukan hanya untuk dirinya tapi untuk agamanya dan keluarganya," pungkasnya.

Kesempatan lain, Hasrul Afriandi ketua DPD Wahdah Islamiyah mengatakan jika warga binaan yang mengikuti dirosa mengalami perkembangan yang memuaskan.

"Kita menyaksikan tadi penilain yang diberikan kepada warga binaan yang mengikuti tasyakuran umumnya sudah jauh ada perkembangan membaca Al-quran. Di mana-mana selalu ada kendala karena huruf Al-Quran bukanlah huruf yang menjadi kebiasaan kita tapi dengan adanya semangat, motivasi, metode ada perkembangan yang patut kita sykuri.

Sejalan, Taufiq Abdurrahman ketua Lembaga Hikmatul Quran (LHQ) Wahah Islamiyah berharap agar pembinaan Al-quran dengan metode dirosa dapat terus berkelanjutan sehingga memberi manfaat kepada warga binaan.

"Dalam pembinaan dirosa kita punya buku yang khusus untuk membina orang dewasa. Mudahan-mudahan terus berkelanjutan karena ini program yang baik, karena sebaik-baiknya dari kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkan Al-Quran," pungkas Taufiq Abdurrahman.

Salah seorang warga binaan inisal RR (27) yang ikut diwisuda mengatakan jika pelatihan dirosa memberikan manfaat positif bagi dirinya dan teman-temannya sesama warga binaan.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman karena setahu saya ada sebagian teman-teman yang tidak paham Al-Quran, bahkan ada sebagain teman hari ini yang cekcok dengan orang tuanya namun karena melaporkan jika hari ini dia diwisuda, akhirnya orang tuanya senang dan sudah tidak marah dengan kelakuan anaknya selama ini. Bisa menjadi kebanggan bagi orang tuanya," kata RR.

"Harapannya program yang dibuat Kalapas bisa diteruskan oleh teman-teman selanjutnya," tutupnya.