SULSELBERITA.COM. MAKASSAR - Yayasan Politeknik Indonesia, sebuah lembaga pendidikan vokasi terkemuka di Makassar, mengumumkan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan empat lembaga terkemuka sebagai langkah strategis dalam peningkatan kompetensi dosen.
Kerjasama ini merupakan respons langsung terhadap surat penawaran program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, yang berfokus pada skema sertifikasi kompetensi dalam negeri.
Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mentorbox, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IMNUS, LSP Teknologi Digital dan Asha Education Centre, masing-masing diwakili oleh Andi Andri Al Gazali Putra, Akbar Ali, Rachmat Hidayat J, Hasdar Hanafi telah resmi bermitra dengan Yayasan Politeknik Indonesia.
Kerjasama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan dan kompetensi dosen tetapi juga memberikan dampak positif bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia
Harapan dan Tanggapan Para Pihak tersebut saat dimintai keterangan oleh awak media pada Selasa (05-Maret-2024) melalui saluran Hand Phone
Andi Andri Al Gazali Putra dari LPK Mentorbox menyampaikan antusiasmenya
"Kami berkomitmen penuh untuk mendukung Yayasan Politeknik Indonesia dalam mencapai standar kompetensi dosen yang diakui secara nasional dan internasional. Ini adalah langkah maju bagi pendidikan vokasi di Indonesia", ungkap Andi Andri
“Kerjasama ini membuka jalan bagi peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini. Kami optimis bahwa sinergi ini akan menghasilkan lulusan yang siap kerja dan kompeten di bidangnya," tambah Akbar Ali mewakili LSP IMNUS
Rachmat Hidayat J. dari LSP Teknologi Digital menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi
“Dengan bekerjasama, kita dapat memastikan bahwa dosen dan mahasiswa mendapatkan akses ke sumber belajar yang terkini dan relevan, mempersiapkan mereka untuk tantangan industri 4.0,” ulasnya
Hasdar Hanafi dari Asha Education Centre, membina dalam peningkatan SDM yang terampil, fleksibel dan bisa berkompetensi di era Industri 5.0 saat ini.
Komitmen Bersama untuk Pendidikan Vokasi Berkualitas
Kesepakatan ini mencerminkan komitmen bersama untuk memajukan pendidikan vokasi di Indonesia melalui peningkatan kompetensi dosen. Dengan kerjasama ini, Yayasan Politeknik Indonesia bersama para mitra berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan inovatif, yang tidak hanya mendidik tetapi juga menginspirasi mahasiswa untuk mencapai potensi penuh mereka.
Penandatanganan MoU ini menandai awal dari sebuah perjalanan baru menuju pendidikan vokasi yang lebih berkualitas dan relevan, sejalan dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
Yayasan Politeknik Indonesia dan mitra-mitranya berdedikasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berdaya saing global.
Untuk menyiapkan alumni politeknik indonesia agar bisa langsung bekerja setelah wisuda maka para mahasiswa dibekali dgn keahlian spesifik sesuai kebutuhan industri mitra melalui pelatihan kerja bekerjasama dgn Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) ,salah satunya dengan LPK Mentorbox.
"Berbekal Keterampilan kerja, para mahasiswa selanjutnya diikutkan untuk mengikuti ujian kompetensi pada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IMNUS, LSP Teknologi Digital dan Asha Education Centre agar mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan atas keahlian yg dimiliki oleh mahasiswa Politeknik Indonesia," ulas Hasdar Hanafi
"Kelebihan sistem pendidikan politeknik indonesia dibandingkan dengan Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia adalah: 1). Mahasiswa mendapatkan pelatiha kerja. 2). Mahasiswa mendapatkan pengakuan keahlian kerja dari lembaga sertifikat profesi berupa sertifikat kompetensi. 3). Tempat praktikum mahasiswa langsung di Industri. 4). Mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar selama 3 semester di Industri. Kami berterimakasih kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mentorbox, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IMNUS, LSP Teknologi Digital dan Asha Education Centre yang bersedia terlibat menyiapkan SDM unggul para mahasiswa di Politeknik Indonesia agar memenuhi persyaratan untuk bisa langsung bekerja di industri setelah di wisuda di Politeknik Indonesia", tutupnya (Megy.A)