Kisah Inspiratif Seorang Anggota Polisi Ubah Kehidupan Warga Bajo Tanjung Lemo Laonti Yang Kesulitan Dapat Air Bersih Sejak Zaman Tempo Doeloe

127

KONSEL - Kisah Inspiratif seorang Anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan. Ubah kehidupan warga Bajo Tanjung Lemo, Desa Labota One.

Warga bajo yang dulunya susah mendapatkan air bersih, bahkan harus mendayung berjam - jam dan berkilo kilo jauhnya, Kini tidak akan lagi merasakan kehidupan seperti sebelumnya.

Advertisement

Sekarang warga Bajo tanjung lemo tidak akan kesulitan lagi mendapatkan air bersih, warga bajo tanjung lemo sudah bisa merasakan air bersih dengan cepat dirumah masing masing tanpa harus mendayung jauh jauh lamanya menuju ke darat tempat air bersih.

Hal itu berkat bantuan ataupun sikap kepeduliaan seorang polisi sosok Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Sisran.

Merasa prihatin dengan kehidupan warga bajo tanjung lemo Desa Labota One. Yang sejak dahulu kesulitan mendapatkan air bersih.

Aipda Sisran Bantu warga Tanjung Lemo dengan mengadakan piva paralon untuk masyarakat Bajo Tanjung Lemo, guna menyambungkan air bersih dari sumber mata air sampai ke Rumah-rumah warga.

Kanit Provos Polsek Laonti ini turun langsung kepada warga untuk menfasilitasi kebutuhan air bersih warga Tanjung Lemo Desa Labotaone Kecamatan Laonti Kabupaten Konawe Selatan.

Hal itu sebagaimana yang disampaikan oleh Aipda Sisran saat memberikan keterangannya kepada Wartawan, Senin (16/10/2023).

"sejak dirinya diberikan amanah dan tanggung jawab sebagai anggota Polri yang kini berdinas di Polsek Laonti sudah banyak menerima aduan dan keluhan yang salah satu keluhan itu adalah terkait ketersediaan air bersih yang selama ini jadi kendala masyarakat terkhusus di Desa Labotaone."tutur Aipda Sisran

Kemudian sambung Sisran, dan untuk mengatasi keluhan masyarakat apalagi ini musim kemarau panjang yang melanda Negeri khususnya di Konawe Selatan, Aipda Sisran relah merogok kantong pribadinya guna mengadakan Pipa Paralon agar Pipa tersebut segera di sambungkan dari mata air menuju Rumah-rumah warga, ucapnya.

Karena menurut Sisran, air ini merupakan salah satu kebutuhan mendasar dalam kehidupan setiap umat manusia yang tidak bisa dipisahkan.

 "Alhamndulilah atas kerja sama dan antusias masyarakat Desa Labotaone dalam bergotong-royong akhirnya air bersih yang selama ini jadi kendala warga bajo tanjung Lemo, kini sudah dapat dirasakan manfaatnya sampai ke Rumah-rumah warga, tutupnya.

Sementara, perwakilan masyarakat Desa Labotaone Mursalim dan Asis mengungkapkan rasa terima kasihnya.

"Alhamndulillah terima kasih kepada bapak polisi pak sisran"

Merasa sangat terbantuh hadirnya uluran tangan dari Aipda Sisran yang relah membantu pakai dana pribadi demi masyarakat Labotaone agar dapat merasakan air bersih tanpa bolak-balik lagi mengunakan sanpan perahu kecil demi menuju mata air.

 Sekali lagi kami mewakili masyarakat Labotaone mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres Konawe Selatan beserta jajarannya, Bapak Kapolsek Laonti beserta jajarannya serta kepada Bapak Aipda Sisran dimana atas berkah Bapak kami tidak lagi kesusahan air bersih"tuturnya

Berkat bantuan Sisran, 48 Kepala Keluarga (KK) warga Bajo Tanjung Lemo Desa Labotaone sudah dapat mengakses air bersih dari pegunungan langsung ke perkampungan tanpa menggunakan perahu lagi.

“Kami warga merasa bersyukur dibantu Pak Sisran. Karena air dari gunung sudah bisa sampai ke perkampungan. Sebelumnya kami ambil air pakai perahu menyeberang laut ke gunung. Sekarang air sudah langsung ke perkampungan,” ungkap Mursalim.

Untuk diketahui, Aipda Sisran bersama warga Tanjung Lemo mengerjakan saluran air bersih dari pegunungan ke perkampungan.

Pihaknya menyediakan pipa sepanjang kurang lebih satu kilometer agar bisa mengalirkan air dari pegunungan ke perkampungan warga melewati laut.

Tak hanya itu, diperkampungan Sisran menyediakan tangki penampungan air agar masyarakat Tanjung Lemo selalu terpenuhi kebutuhan air bersihnya.

Notes : Warga Bajo Tanjung Lemo merupakan masyarakat Desa Labota One, dulunya warga bajo tidak di ketahui pasti asal muasalnya, mereka ini dulunya hanya bermukim sementara waktu namun lama lama merasa betah mereka membuat rumah rumah panggung di pinggir laut dan satu persatu keluarga mereka bertambah dan saat ini sudah terhitung ada puluhan kepala keluarga. (HNr)