SULSELBERITA.COM – DPD II Golkar Enrekang menyiapkan dua kader untuk bertarung memperebutkan kursi DPRD Provinsi Sulsel.
Mereka disiapkan sebagai calon penantang incumbent Zulkifli Zain di Pemilihan Legislatif 2024.
Zulkifli Zain merupakan putra daerah sekaligus Ketua DPD II Golkar Sidenreng Rappang.
Kedua kader partai berlambang pohon beringin itu merupakan putra kelahiran Bumi Massenrempulu.
Pertama, Bendahara Umum DPD Partai Golkar Enrekang Dedi Bachtiar.
Dedi Bachtiar juga menjabat sebagai anggota DPRD Enrekang periode 2019-2024.
Kedua, pengurus DPD Golkar Sulsel Asmara Cawidu.
Sekretaris DPD II Golkar Enrekang, Ismail Japar mengatakan, mereka sudah siap bertarung pada kontestasi Pemilu 2024.
“Dua figur ini adalah salah satu tokoh terbaik Enrekang sekaligus kader Golkar. Mereka sudah disiapkan jadi bakal caleg provinsi,” kata Ismail Japar, Selasa (2/5/2023).
Pria yang akrab disapa Oci ini mengaku, keduanya mulai menjalin silaturahmi dengan masyarakat, khususnya di Dapil IX Sulsel.
Dapil IX Sulsel meliputi tiga kabupaten, diantaranya Sidenreng Rappang, Pinrang dan Kabupaten Enrekang.
Meski begitu, jika pemilu 2024 diberlakukan sistem proporsional tertutup maka akan menurunkan minat keduanya maju bertarung.
“Kalau sistem proporsional tertutup, keduanya pesimis untuk maju mencalonkan. Seperti Dedi Bachtiar, akan lanjut mencalonkan di DPRD Enrekang,” katanya.
Menurutnya, sistem proporsional tertutup malah mematikan kebebasan berdemokrasi bagi setiap calon.
Sebaliknya, jika sistem pemilu terbuka diterapkan, maka memberikan semangat bagi calon-calon untuk memperjuangkan diri.
Menanggapi sikap DPD II Golkar Kabupaten Enrekang, pemerhati politik dan pemerintahan kabupaten Enrekang, Ridwan menjelaskan Golkar Enrekang harus menyadari ketokohan, Andi Natsir layak diperitungkan dan didukung untuk bertarung pada pileg memperebutkan kursi DPRD Sulsel dari Partai Golkar.
Apalagi DPD I Gollar Sulsel Sulsel telah membatalkan pelantikan Golkar Enrekang dengan alasan internal Golkar Enrekang menolak keputusan DPD I Golkar Sulsel meninjuk, Andi Natsir menjadi ketua Harian Golkar Enrekang.
“DPD II Golkar harus menyadari nama besar Andi Natsir adalah tokoh pembesar Golkar di Enrekang selain itu mantan, Andi Natsir adalah mantan ketua DPRD yang membanggakan partai Golkar. Golkar Enrekang harus memahami dinamika di internalnya sendiri. Pembatalan pelantikan DPD II Golkar Enrekang karena menolak keputusan DPD I Golkar Sulsel menunjuk, Andi Natsir sebagai ketua harian Golkar Enrekang. Itu menandakan DPD I Golkar Sulsel menilai, Andi Natsir tokoh sentral di internal partai Golkar,” pungkas, Ridwan.