AP2 Sultra, Berikan Bantuan Kepada Keluarga Korban Tragedi Ledakan Granat di Kampus UHO

291
Advertisement

 

SULSELBERITA.COM || Kendari, – lembaga Aliansi Pemuda Pelajar (AP2) Sulawesi tenggara (Sultra) menyerahkan bantuan gerobak usaha kepada salah satu keluarga korban dari tragedi ledakan Granat di kampus hijau universitas haluoleo (UHO) Kendari pada 2016 silam.

Advertisement

Dewan pembina AP2 Sultra La Ode Hasanuddin Kansi mengatakan Hari ini kami resmi menghibahkan kedai raja alam Yang merupakan salah satu badan usaha dari lembaga AP2 Sultra Untuk dikelola langsung oleh isteri dari almarhum mantan security UHO yang menjadi korban dari tragedi ledakan granat di UHO pada 2016 lalu.

“Harapan kami apa yang kita telah berikan ke keluarga almarhum ini bisa sedikit membantu kehidupannya bersama putranya yang masi berusia 6 tahun,” kata Hasan saat di temui usai melakukan penyerahan tersebut pada Minggu (22/8/2021).

Lanjut pria yang akrab di sapa LHK ini juga menambahkan, Kami juga meminta kepada rektor UHO untuk memperhatikan isteri dari almarhum yang dimana almarhum merupakan bagian dari abdi UHO.

“Meskipun demikian kami juga berharap agar rektor UHO bisa memberikan bantuan kepada keluarga almarhum karena di kedainya Masi banyak kekurangan seperti payung dan kursi,” ungkapnya.

“kami juga meminta agar rektor UHO turun langsung untuk melihat keadaan keluarga almarhum tersebut mengingat pasca kejadian ledakan tersebut pihak universitas memberikan beberapa janji terhadap keluarga korban yang sampai saat ini belum terealisasi,” sambung pria yang di juluki aktivis tanpa gelar tersebut.

Sementara itu, isteri almarhum Wa Nur Hayati mengatakan bahwa dirinya sangat senang dengan apa yang di berikan oleh AP2 Sultra.

“Saya senang sekali dan Alhamdulillah Masi ada yang peduli dengan kami,” ucapnya.

Ia juga menambahkan, Dulu kami di janji oleh pihak universitas bahwa saya akan di kasi pekerjaan dan juga anaknya Almarhum itu akan di kasi semacam jaminan masa depan Tapi sampai saat ini belum terealisasi kan juga.

“Harapannya kepada universitas haluoleo agar anaknya Almarhum bisa di perhatikan Dan pak rektor UHO yang sekarang berkenan untuk datang melihat langsung kedai kami seperti apa,” tutupnya.

Untuk diketahui almarhum Aswar merupakan mantan security UHO yang terkena musibah tragedi ledakan bom Granat di UHO saat mengikuti pelatihan pengenalan bahan peledak yang dipimpin oleh Gegana Brimob Sultra pada 2016 silam.

Tak hanya itu Almarhum juga meninggalkan 1 orang isteri dan juga satu orang anak yang berumur kurang lebih 6 tahun yang bernama Ahmad fais azriah yang di tinggal ayahnya sejak dia masi berumur 2 tahun.

(  Rikal Kisman )