SULSELBERITA.COM. Jakarta – Syafrudin Budiman SIP Ketua Umum DPP Partai UKM Indonesia mengucapkan belasungkawa dan turut berdukacita atas meninggalkannya ekonom senior Christianto Wibisono atau Oey Kian Kok. Pria yang lahir di Semarang, Jawa Tengah, 10 April 1945 – meninggal di Jakarta, 22 Juli 2021 (76 tahun) ini adalah sosok ekonom yang hebat.
Kata Gus Din sapaan akrab Syafrudin Budiman, begawan ekonomi ini juga adalah reformis yang banyak melahirkan pemikiran dan harapan tentang ekonomi Indonesia kedepan. Christianto Wibisono adalah seorang analis bisnis terkemuka di Indonesia dan pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia (PDBI) 1980.
“Beliau (red-Christianto Wibisono) adalah guru saya dalam pandangan ekonomi modern. Khususnya bagaimana membawa bangsa Indonesia menjadi negara kesejahteraan yang memenuhi hak-hak sosial masyarakat. Selamat Jalan Pak Christianto,” kata Gus Din melalui rilis media di Jakarta, Jumat (23/07/2021).
Menurut Gus Din sang intelektual muda ini, awal karier Christianto Wibisono adalah menjadi penulis di surat kabar yang diterbitkan oleh Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) bernama Harian KAMI, yang terbit perdana 18 Juni 1966. Selanjutnya, pada tahun 1971, bersama Gunawan Muhammad, ia juga turut menjadi pendiri mingguan Ekspres yang kemudian menjadi cikal bakal majalah Tempo.
Katanya, Christianto Wibisono pada 1974 kembali ke kampus menyelesaikan studi S2 di FISIP UI 1978. Menjadi Asisten Pribadi Wakil Presiden Adam Malik 1978-1983 khusus masalah Dialog Utara Selatan. Ketika Adam Malik menjadi anggota Komisi Utara Selatan yang diketuai mantan kanselir Jerman Willy Brandt.
“Sayangnya, pada Kerusuhan Mei 1998 rumah putrinya Jasmine Wibisono di Pantai Indah Kapuk adalah 1 dari 80 rumah yang dibakar dan 500 yang dijarah. Beliau trauma dan mengenang pahit tragedi Mei 1998 ini,” jelas Gus Din.
Lanjutnya, Christianto Wibisono akhirnya meninggalkan Indonesia pada 1998 sebagai lobbyist kepentingan Indonesia di Washington DC, memantau percaturan diplomasi global di Kongres AS. Christianto Wibisono pada Juni 2011 batal masuk reshuffle Kabinet Persatuan Nasional Presiden Abdurrahman Wahid.
“Pada 2006 beliau kembali ke Indonesia menjadi anggota Komite Ekonomi Nasional era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007-2010). Bahkan ia juga masih aktif sebagai Ketua Pendiri Pusat Data Bisnis Indonesia yang menulis kajian MENUJU PRESIDEN KE-7 dan ANATOMI PRESIDEN KE-7,” jelas Gus Din.
Terakhir kata pengagum Christianto Wibisono ini, Indonesia kedepan harus melahirkan pemikir dan intelektual ekonomi modern seperti beliau. Gus Din mengatakan, kehilangan sosok hebat Christianto Wibisono menjadi motivasi agar lahir pemikir dan ekonom modern yang berpihak pada rakyat.
“Semoga amal ibadah Christianto Wibisono diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan,” pungkas Gus Din Mantan Aktivis Mahasiswa 98 asal Surabaya ini. (red)
Profil Singkat Christianto Wibisono
Kelahiran: 10 April 1945, Indonesia
Meninggal: 22 Juli 2021
Pendidikan: SMA Kolese Loyola
Anak: Jasmine Wibisono
Orang tua: Lo Tjoan Nio, Oey Koan Gwee