SULSELBERITA.COM. Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara – Sejak Desember 2019 hingga saat ini, dunia tengah digemparkan dengan mewabahnya virus corona atau COVID-19. Virus yang sudah menjangkiti lebih dari 850.000 orang di seluruh dunia dan menelan puluhan ribu korban jiwa ini pun memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat di seluruh dunia. Mulai dari adanya kebijakan social distancing, work from home, hingga panic buying.
Perubahan perilaku masyarakat ini juga dirasakan salah satu pelajar SMA 5 Moramo Kabupaten Konawe Selatan, Selvyana Kelas XI Jurusan IPS hingga ia menuangkan dalam sebuah coretan coretan harianya.
dalam bentuk karya ilustrasi yang menunjukkan bagaimana kehidupannya ikut berubah setelah mewabahnya virus corona.
Penasaran dengan karya ilustrasinya? Keep scrolling, ya!
1. Hal yang paling dirasakan karena wabah virus corona ini adalah masyarakat langsung panik dan belanja besar-besaran. Alhasil, banyak produk yang akhirnya habis di pasaran.
2. Kita sendiri juga langsung paranoid saat merasakan gejala sakit. Mencari informasi di internet bukannya mendapat titik cerah, kita justru makin takut nih.
3. Jika biasanya tampil penuh gaya saat mau pergi ke luar rumah, kini orang-orang langsung berpakaian lengkap dan tertutup. Bahkan, sampai ada yang pakai APD saking paniknya, duh!
4. Jika dulunya teman-teman tetap santai ketika kita bersin, kini mereka justru langsung parno saat melihat kita bersin di depan publik.
5. Di sisi lain menurut pengamatanya, banyak yang harus bekerja dari rumah. Dulunya, kita tampil rapi dan cantik saat ke luar, tapi kini karena WFH, kita bisa kerja dengan tampilan santai dan apa adanya begini.
6. Beberapa yang lain menghabiskan waktunya saat social distancing dengan menonton serial tv mainstream di handphone seharian.
7. Eits, tapi jangan kaget kalau selesai social distancing, berat badan kita naik drastis karena di rumah hanya makan, nonton, dan tidur saja…celotehnya sembari” tersenyum manis” melanjutkan kesan kesanya selama masa pandemi sebagai siswi pelajar
Kepada Media ini,Rabu 30 Desember 2020.
Selvyana, bercerita yang di rasakan semenjak Pandemi Wabah Virus Corona,
Kami sebagai murid atau siswa-siswi hanya bisa melakukan belajar secara daring di rumah menggunakan platform komunikasi konferensi seperti zoom dan media belajar lainnya. katanya
sebelum pandemi seluruh jenjang diwajibkan sekolah, sementara pada saat pandemi jenjang yang perbolehkan untuk kembali ke sekolah mulai dari jenjang SMA
kapasitas kelas saat ini sebelum pandemi juga bisa sepenuhnya dimanfaatkan.
Sementara, pada masa pandemi ini, sekolah yang boleh dibuka juga hanya diperbolehkan menampung 30-50 persen kapasitas kelas tergantung dari luasan ruangan. Bebernya
Jadwal masuk sekolahpun saat sebelum pandemi adalah 5-6 hari kerja, beberapa sekolah ada yang hanya Senin sampai Jumat, ada pula yang sampai Sabtu.
Sementara itu, di sekolah yang diperbolehkan tatap muka pada masa pandemi ini siswa hanya boleh masuk per dua hari sekali.
Jadi, jadwal masuk dan pulang juga berbeda sebelum pandemi jadwal masuk sekolah adalah pukul 06.30 dan pulang pada sekitar pukul 14.00.
Sedangkan, pada masa pandemi, siswa yang berangkat ke sekolah akan dijadwalkan masuk mulai pukul 07.30 dan selesai pukul 11.00. sekolah yang diperbolehkan buka dan melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka pun diwajibkan menerapkan protokol kesehatan, seperti perlu adanya fasilitas cuci tangan, mewajibkan penggunaan masker, dan memastikan seluruh orang yang masuk ke dalam sekolah bebas dari virus corona dan menjaga jarak.
saat pandemi beberapa fasilitas dan kegiatan sekolah seperti kantin juga masih dilarang buka. Hal itu juga untuk menghindarkan para siswa berkerumun, Ujarnya
Yahhh..semoga Wabah virus Corona ini cepat berlalu sehingga kami sebagai Pelajar bisa mengikuti proses belajar lagi kembali dengan normal. tutupnya
|| Laporan Perwakila Sulawesi Tenggara
( HNR ANDRI )