Surat Kadiskumdag Termuat Dalam Berita, GMNI Bantaeng: Gerakan Kami Bukan Gerakan Syarat Kepentingan

153

SULSELBERITA.COM. Bantaeng – 3 Agustus 2020 sebuah surat pernyataan dibuat yang didalamnya bertanda tangan Ir.Meyriyani Madjid M.Si selaku Kadiskumdag siap mengundurkan diri ketika pasar Tanahloe tak difungsikan paling lambat Desember 2020, dengan mengetahui Jalil Abede selaku ketua Cabang GMNI Bantaeng serta saksi-saksi diantaranya Rivai Nur S.H M.Si, Anwar Hamido (Kesbangpol) dan Ammar.

Hal tersebut buntut dari aksi unjuk rasa GMNI Bantaeng, dan saat ini sedang viral dengan turut diikuti berita dari salah satu media online yang memuat komentar dari salah seorang narasumber yang namanya tidak ada tertuliskan sama sekali dalam surat pernyataan tersebut.

Advertisement

Jalil Abede Ketua Cabang GMNI Bantaeng sekaligus yang bertanda tangan dalam surat sebagai yang mengetahui, saat ditemui di Sekretariat GMNI Bantaeng Jl.Pepaya No.9 mengatakan bahwa sama sekali tidak mengenal orang yang jadi narasumber dalam berita tersebut.

“Saya sama sekali tidak mengenal orang yang jadi narasumber dalam berita media indeks news sulsel, jujur saya kaget saat membaca. Tidak ada angin tidak ada hujan, kok sebuah media memuat berita dengan narasumber yang tidak ada kaitannya dengan surat pernyataannya ibu kadis ?, ini lelucon akhir tahun untuk khalayak Kabupaten Bantaeng khususnya Tanahloe” Tuturnya yang disusul dengan tawa, Senin (28/12/2020).

Ditempat yang sama Ridwan Gallarang Wakabid Advokasi GMNI Bantaeng selaku jenderal lapangan aksi demonstrasi berbuntut surat pernyataan ini menambahkan, bahwa relevannya berita tersebut maka harusnya perwakilan GMNI dan Kadiskumdag selaku pihak terkait yang jadi narasumbernya.

“Relevannya berita yang dimuat media indeks news sulsel ini, pihak GMNI dan Kadiskumdag selaku terkait yang jadi narasumbernya agar ada balance. Kalau narasumbernya itu orang yang tidak ada kaitan dengan isi surat maka kesannya ada terselip kepentingan tertentu, untuk itu insan pers mesti senantiasa menjunjung tinggi prinsip jurnalisme dengan menjunjung tinggi indenpedensi dan netralitas dalam menyuguhkan informasi” Tambah Ridwan Gallarang.

Dan saat diminta tanggapannya mengenai viralnya surat tersebut dimedia sosial dan banyaknya pihak mempertanyakan langkah selanjutnya yang akan ditempuh GMNI karena pasar tak juga difungsikan karena lahan yang tak kunjung dibayarkan, mereka memilih enggan bicara banyak terlalu jauh sebelum bulan Desember berlalu.

“Jadi perlu kami tegaskan bahwa terkait pembebasan lahannya kami tidak ada urusan karena gerakan kami bukan gerakan yang syarat kepentingan oknum tertentu, catat bahwa kami hanya menuntut sebagaimana harusnya infrastruktur yakni difungsikan” Tegas Jalil Abede

“Kalau untuk langkah kedepan yang akan ditempuh, saat ini kami belum berani bicarai terlalu jauh sebelum bulan desember ini berakhir, yang pasti advokasi pasar rakyat Tanahloe senantiasa akan berlanjut” Tutupnya mewakili GMNI Bantaeng selaku wadah pemuda yang sudah 3 kali menggelar aksi unjuk rasa terkait pasar rakyat Tanahloe ini.