Pupuk Bersubsidi di Kecamatan Marbo Langka dan Mahal, Dinas Pertanian Diminta Segera Turun Tangan

42

SULSELBERITA.COM. Takalar – Petani di Takalar , khususnya di wilayah kecamatan mangarabombang kini cemas karena kelangkaan pupuk. Mereka terancam gagal panen.

Kelangkaan pupuk ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir. Kalaupun ada, harga pupuk itu mahalnya bukan main, selisihnya cukup tinggi dibanding denga harga normal.

Kondisi ini disikapi Direktur eksekutif Dirman Danker LSM BARAPI (Barisan Rakyat Anti Korupsi) Direktur eksekutif, menuntut agar pupuk subsidi tidak terjadi kelangkaan. Selain itu, mereka juga meminta agar Dinas Pertanian turun tangan terkait dugaan permainan, sehingga petani tidak dirugikan.

“Di beberapa kecamatan di takalar terkhusus kecamatan Mangarabombang ada kelangkaan pupuk, meski dilakukan pengawasan oleh Komisi Pengawasan Pupuk Pestisida (KPPP),” ujar Dirman Danker

Saya sedih melihat fenomena yang membuat petani sengsara,” kata Dirman Danker kepada wartawan lewat WhatsApp, Rabu (23/12/2020).

Jika ini fenomena alam mungkin semua masyarakat harus tabah menghadapinya. Tapi, ia mengendus adanya permainan dibalik kelangkaan pupuk bersubsidi ini.

“Kami menduga ada permainan di tingkat distributor. Mafia-mafia Ini yang harus ditangkap Polisi. Panggil distributor dan pihak terkait, kasihan petani di di takalar ketus Dirman Danker

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Takalar dan pihak penegak hukum bergerak cepat sehingga petani bisa terselamatkan. “Tangkap pengusaha yang menumpuk dan menyimpan pupuk subsidi dalam skala besar yang menyalahi ketentuan,” kata Dirman Danker.

Sejumlah petani yang dihubungi mengakui soal kelangkaan pupuk tersebut. “Kelangkaan pupuk selalu terjadi di setiap tahun, saat mau menanam dan masa memupuk. Itu hal biasa, tapi kelangkaan sekarang luar biasa, saya cari di tempat lain tidak ada,” keluh daeng Lolo dan daeng Bella petani Padi asal Kecamatan Mangarabombang kepada media ini.

Kini, tanaman Padi milik Daeng Lolo yang berumur 50 hari belum diberi pupuk. Padahal, tanaman itu harusnya diberi pupuk pada umur 30 hari agar mendapatkan hasil optimal.

Ia mengungkapkan, apabila tanaman padi tidak diberi pupuk, maka yang terjadi gagal panen. Sementara umur tanaman padi bisa dipanen ketika menginjak usia antara 90 hari sampai 100 hari. “Saya mencari Distributor pupuk tapi dia tidak ada, ujarnya.

Ia minta, pemerintah segera turun tangan mengatasi kelangkaan pupuk agar produksi jagung dan padi musim ini sesuai dengan harapan ( ombel )