SULSELBERITA.COM. Gowa, — Pilkada damai kabupaten Gowa tahun 2020 ternodai karena ulah segelintir orang tidak dikenal yang diduga telah sengaja merusak Baliho Kolom Kosong yang terpasang di bundaran Samata, kelurahan Samata kecamatan Somba Opu Gowa, Jum’at 27 November 2020.
Baliho berukuran 2X3 meter yang terpasang di bundaran samata ini terpasang sejak 24 November lalu, namun ditemukan terkoyak hari ini setelah salah satu tim relawan melakukan pengecekan di sejumlah titik pemasangan baliho KOKO.
Kepada media ini, warga sekitar mengungkapkan alat peraga kampanye (APK) milik relawan pemerhati KOKO tersebut nampak terkoyak sejak pagi tadi.
Dari pantauan jurnalis media ini, nampak tulisan berbau ajakan untuk menyelamatkan demokrasi di kabupaten Gowa dalam keadaan sobek dan tergantung.
Kami sudah tugaskan teman-teman untuk sering mengawasi setiap saat dalam 24 jam ini tidak ada lagi pengrusakan. Kalau ada, kami lakukan upaya hukum,” tegas Mahlani CH Lawa, yang juga merupakan relawan pemerhati Kolom Kosong Gowa.
Sementara Pangeran yang juga Relawan Pemerhati KOKO mengungkapkan, dengan di rusaknya baliho KOKO ini menbuat kami semakin yakin akan rusaknya nilai demokrasi di kabupaten Gowa, seperti yang pernah saya sampaikan, Baliho KOKO ini merupakan hasil dari sumbangan masyarakat Gowa bersama para relawan yang notabenennya merupakan masyarakat biasa dengan profesi mayoritas petani dan pedagang. Saat pelaku melakukan pengrusakan, selain mencederai nilai demokrasi juga telah berupaya merusak harapan masyarakat Gowa untuk mewujudkan Demokrasi yang sehat.
Baliho KOKO itu hasil sumbangan rakyat, namanya sumbangan itu diberikan secara sukarela dengan hati yang ikhlas, untuk pelaku, saya ucapkan terima kasih karena sudah berupaya merusak keikhlasan masyarakat dan tekad masyarakat untuk menciptakan pilkada damai, tegas Pangeran.