5 Organisasi Besar Sukses Adakan Bincang Pancasila Dan Menghadirkan Tokoh Nasional

331

SULSELBERITA.COM. GOWA - Bincang Pancasila yang dilaksanakan 5 Organisasi Besar berjalan efektif dengan beberapa lemparan argumentasi terkair pancasila dan RUU HIP pada (Sabtu 4/07/2020) Via Zoom Meeting dari Pukul 13.30 Hingga menjelang Magrib.

Sedikit pengantar ,Beberapa organisasi yang berkolaborasi dengan HMI Cagora itu diantaranya, Dewan Pengurus Pusat Serikat Mahasiswa Penggiat Konstitusi dan Hukum Sulawesi Selatan (DPP Simposium Sulsel), Majelis Sinergi Kalam Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (MASIKA ICMI), Dewan Eksekutif Mahasiswa UIN Alauddin Makassar (DEMA UINAM) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar (DEMA FSH UINAM).

Advertisement

Kegiatan tersebut dihadiri oleh para Tokoh Nasional sebagai Narasumber yakni, pertama, Prof.Dr. Hafid Abbas
(Ketua Komnas Ham Periode 2012-2017), (Ketua Asosiasi Pendidikan Masyarakat Indonesia), kedua, Dr. Mohammad Sabri AR (Direktur Pengkajian Materi BPIP RI), ketiga, Dr. Fahri Bachmid,S.H.,M.H. (Pakar Hukum Tata Negara Universitas Muslim Indonesia Makassar), keempat, Dr. Buhari Fakkah S.Pd, M.Pd (Akademisi).

Kemudian yang kelima, Dr. Ismail Rumadan, S.H.,M.H (Sekjend Pengurus Nasional MASIKA ICMI), keenam, R. Saddam Al Jihad, S.IP., M.Kessos (Penulis Buku “Pancasila ideologi Dunia”), dan yang ketujuh, Imran Eka Saputra SH., M.H (Ketua KNPI Sulsel Periode 2016-2019).

Sementara untuk moderator pada kegiatan itu yakni, Asrullah Dimas, S.H, Alumni S1 UIN Alauddin Makassar.

Bincang pancasila Tersebut dibuka Oleh narasumber Pertama Yaitu DR. Sabri AR dengan menjelaskan secara historis dan filosofis Pancasila itu sendiri,

Beda halnya Dengan Prof. DR. Hafid Abbas yang menyayangkan kondisi kesenjangan sosial Indonesia dikarenakan lapuknya Pemahaman beberapa petinggi terkait nilai dari Pancasila itu sendiri dengan bukti-bukti dokumen serta riset yang amat menakjubkan ditampilkan oleh beliau.

Lanjut Oleh DR. Buchari Fakka yang mengupas pancasila sebagai pisau analisis secara nilai dan implementatif dari segi kehidupan berbangsa dan bernegara

Ismail rumadan Pancasila sebagai Norma dasar yang kemudian dijadikan sebagai pijakan terhadap undang2 yang lahir, BPIP harus memposisikan dirinya sebagai lembaga yang akademis dan merenungkan Kembali landasan Lahirnya RUU HIP ini.

Imran Eka Saputra Mantan Ketua KNPI Sulsel menggambarkan Nilai-nilai pancasila harus terimplementasikan kekehidupan sehari2, persoalan RUU HIP harus direnungkan matang-matang dan perlu uji Akademis.

Yang paling fenomenal adalah Saddam al jihad selaku penulis Buku Pancasila Sebagai Ideologi Dunia selain pandangan beliau terkait Nilai dan Implementatif pancasila, beliau menyinggung Dan menunggu tanggapan Ketua DPR RI Puan Maharani terkait RUU ini karena sisa dia yang belum berkomentar terkait riak RUU ini.

Bincang Pancasila ini ditutup oleh Argumentasi Komprehensif oleh DR. Fachri Bachmid selaku pakar Hukum Tata Negara UMI yang menyoal bahwa Pemerintah terlalu genit menggaungkan RUU HIP, masih banyak kebijakan lain yg perlu dbahas lagipula Saya yakin dan percaya Mahkamah konstitusi akan menolak RUU ini saat uji materil karena Setelah saya membaca Naskah Akademik masih belum matang.

(Red)