SULSELBERITA.COM.Cekoslowakia, 22 September 1956. Tuan Presiden, Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak, Saudara-Saudara sekalian.
Saya sangat berterimakasih atas kata-kata persahabatan Bapak, Paduka Yang Mulia. Pidato Paduka menggunakan kata-kata penghargaan yang luar biasa. Tapi perlu disampaikan, Indonesia Merdeka adalah hasil perjuangan semua rakyat Indonesia. Saya cumalah penyambung lidah rakyat Indonesia.
Kadang-kadang saya juga dibilang inisiator Konferensi Bandung, tetapi Konferensi Bandung bukanlah hasil tindakan
perseorangan, bukan hasil tindakan dari Sukarno, Nehru atau yang lainnya, konferensi Bandung adalah hasil manifestasi bersama dan kemauan bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Paduka yang Mulia! Kita semua adalah putra abad ke-20. Abad yang penuh kejadian-kejadian yang penting dan besar. Yang paling terkenal, saya akan sampaikan dibawah ini:
1. Penemuan energi dari atom
2. terbentuknya negara-negara sosialis
3. Kebangkitan negara-negara Asia dan Afrika.
Fenomena itu bukan dari hasil perseorangan, tetapi fenomena yang dikondisikan oleh sejarah. Paduka yang mulia, Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak, saya datang ke negeri anda, tidak saja sebagai Presiden Republik Indonesia, tetapi terutama sebagai jurubicara rakyat Indonesia. Itulah memang dasar persahabatan rakyat Cekoslovakia dan Indonesia. Rakyat Indonesia hidup di 3000 kepulauan, yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, itu kira-kira sepanjang seperti pantai Irlandia sampai ke Kavkas. Rakyat kami terdiri dari 80 juta penduduk, yang menganut bermacam-macam agama, dan juga terbagi menjadi bermacam–macam suku. Itu adalah hal yang besar, dimana semua kumpulan manusia yang berbeda-beda berhasil membentuk kesatuan, kesatuan yang tanpa perang dan tidak melalui perang, seperti yang terjadi di Amerika (Amerika Serikat). Bisa terbentuknya negara kami dikarenakan, rakyat kami punya satu dasar bersama, yang dinamakan Panca Sila.
Panca Sila artinya lima dasar. Pertama- percaya pada Tuhan, kedua – percaya pada kesatuan bangsa Indonesia, ketiga kepercayaan pada demokrasi, keempat- kepercayaan bahwa kami bangsa Indonesia, adalah bagian dari umat manusia, kelima – kepercayaan atas keadilan sosial. Dasar yang lima itu juga memungkinkan persahabatan antara rakyat Ceko dan rakyat Indonesia. Saya tahu, rakyat Cekoslovakia percaya pada kesatuan, dan meyakini, adalah bagian dari umat manusia, bahwa rakyat Cekoslovakia adalah percaya pada demokrasi dan keadilan sosial. Tetapi ada lagi sebagai penghubung, rakyat Cekoslovakia dan Indonesia percaya pada lima dasar yang telah diumumkan pada Konferensi di Bandung, lima dasar itu, yang bisa disimpulkan berarti menerima dasar persaingan secara damai. Makanya berdasarkan lima dasar itu rakyat Cekoslovakia dan rakyat Indonesia melakukan persahabatan. dasar itu rakyat Cekoslovakia dan rakyat Indonesia melakukan persahabatan.
Saya datang kehadapan anda dengan tugas, yang diberikan oleh rakyat Indonesia: mempererat persahabatan antar bangsa kita. Tugas ini tidaklah begitu sukar. Kenapa? Karena, kita punya dasar bersama untuk mencapai tujuan. Diantara anda saya tak merasa seperti orang asing. Disini saya merasa seperti berada disekitar keluarga kami. Saya merasa, berada di tengah-tengah keluarga, saya berada diantara teman-teman, diantara saudara-saudara. Saya merasakan, bahwa kita saudara dalam perjuangan bersama.
Mohon berdiri dengan tenang, marilah kita minum untuk kesehatan Paduka yang mulia Presiden Zapotocky, untuk kemajuan rakyat Cekoslovakia dan Indonesia, untuk persahabatan antara rakyat Cekoslovakia dan Indonesia dan untuk perdamaian dunia!
(„Indonésie Zaluje”, hal. 319-320. Alih Bahasa oleh Tjokorda Agung Pudakk )