Kader HPPMI Maros Kom. UINAM Bergerak Mengawal Kebijakan Desa

233

SULSELBERITA.COM. MAROS - Wabah virus corona masih menghantui sejumlah daerah di sulawesi selatan, tak terkecuali di kabupaten maros telah mengkonfirmasi 36 positif corona diberbagai kecamatan dan desa hingga rabu (6/5/2020)

Kader Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI Maros) Komisariat Universitas Islam Negri Alauddin Makassar (UINAM) angkat bicara terhadap sikap yang diperlihatkan pemerintah Desa Temmapadue dalam hal ini menghadapi corona virus desiase (covid-19).

Advertisement

Andi Ahmad, selaku pemuda desa sekaligus anggota bidang humas dan advokasi HPPMI Maros Kom.Uinam yang mengawal kebijakan Pemerintah Desa dalam hal ini menangani covid-19 menuturkan bahwa, melihat kondisi kabupaten maros yang semakin hari semakin bertambah yang terjangkit positif corona, maka seharusnya Pemerintah Desa Temmapaduae harus lebih giat lagi dalam hal ini memutus rantai penyebaran virus corona.

Aminuddin selaku Kepala Desa Temmapadua menyampaikan
"kita ketahui bahwa sudah ada 2 orang yang dinyatakan positif, maka pemerintah desa pun telah melakukan sosialisasi dan menyemprotkan desinfektan ditempat-tempat yang khalayak banyak kunjungi, terutama ditempat-tempat ibadah"tutur Kepala Desa Tammapaduae

Namun, melihat kondisi dilapangan faktanya masyarakat terpencil yang jauh dari jalan poros tidak mendapatkan edukasi dari pemerintah setempat dalam hal ini pemerintah desa temmapduae yang hanya mengandalkan edukasi Word of mouth (WOM) atau biasa disebut dengan edukasi dari mulut ke mulut untuk masyarakat terpencil di nilai tidak efektif mengatasi panik berlebihan, tutut Ahmad sapaan akrabnya.

Sedangkan kita ketahui kepanikan ditengah-tengah masyarakat tidak dapat terhindarkan, begitu juga seseorang yang merasakan panik berlebih hingga terjadinya stres dapat menyebabkan sistem imun menjadi melemah dan dapat terjangkit virus semakin mudah, tutur dr. Risal Fadli

Andi ahmad menyampaikan bahwa " Kita ketahui Desa Temmapadue berperbatasan langsung dengan kota madya yaitu Kota Makassar dimana sebagai tempat penyebaran virus corona terbanyak di Sulsel, kita juga tak bisa menutup mata bahwa Desa Temmapaduae di huni beberapa perusahaan industri yang tidak lain bisa sebagai tempat baru penyebaran virus corona dikarenakan bukan hanya masyarakat desa setempat yang menggantungkan hidupnya di perusahaan industri tersebut, melainkan dari beberapa daerah tak terkecuali masyarakat Kota Makassar"

Dia juga menambahkan "Tetapi dapat di apresiasi, pemerintah setempat saat ini berusaha memaksimalkan dana desa untuk menangani masyarakat yang menjadi korban, terkhusus bagi mereka yang memang sangat membutuhkan, karena kita lihat ditengah wabah ini terlalu banyak masyarakat yang berpura-pura menjadi miskin, maka pemerintah desa betul-betul mendata dan menyaring dengan teliti masyarakat yang sangat membutuhkan, sudah ada 450 kk yang akan diseleksi dikarenakan sudah mendapatkan bantuan lain dari pemerintah desa dan dari kartu indonesia sejahtera. Senada dengan itu pemerintah desa Temmapaduae selalu memaksimalkan anjuran WHO dan anjuran menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)"Tutupnya

(Red)