Pustaka Jeruji Lapas Maros Tetap Eksis

806

SULSELBERITA.COM. Maros - Pustaka Jeruji Indonesia (KaJI) sebagai Jaringan Pustaka Bergerak di Indonesia yang bermula dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Maros, (kini Lembaga Pembinaan Khusus Anak/ LPKA) kini kembali menggeliat.

Dua Literat muda pengelola Pustaka Jeruji Indonesia (KaJI) Melinda Malik dan Andi Pada Sajati Tenri Sessu baru=baru ini menyerahkan Buku Hasil Sayembara antar WBP se Indonesia bertajuk "Biarkan Saja Meteonom Itu" kepada Ketua Komisi X DPR-RI Syaiful Huda di arena Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang berlangsung 24-27 Pebruari di Hotel Bidakara Jakarta.

Advertisement

"Kami akan senantiasa melanjutkan dan mengembangkan karya-karya terbaik dari pndahulu kami selaku Kalapas sebelumnya termasuk WBP yang menginisiasi lahirnya Puataka Jeruji ini", tutur Jayadikusimah Kepala LPKA Maros.

"Gerakan literasi di ruang terbatas menjadi fokus kami, tidak sekedar membaca dan menulis tapi juga mengaplikasikannya dalam bentuk karya nyata" beber alimni Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) Angkatan XXXIII ini.

"Karena kami dapat amanah mengasuh dan membimbing anak, maka kami akan lebih banyak ke literasi anak termasuk Story Telling" ungkap Putra Bugis ini.

"Kami pun akan tetap bekerjasama dengan Yakabus dan Pustaka Bergerak yang sejak awal mendampingi Pustaka Jeruji. Bahkan kami sudah komunikasi dengan Pak Salahuddin Alam untuk menggairahkan budaya literasi di LPKA Maros" urainya lebih lanjut.

Kondisi Terkini LPKA Maros

Setelah terbitnya Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor : M.HH-04.01.03 tanggal 24 Mei 2019 tentang Perubahan Lapas Kelas II A Maros mennjadi LPKA Kelas II Maros dan twlah dilaksanakan serah terima dari Indra Setiabudi Mokoagow selaku Kepala Lapas Kelas II A Maros kepada Jayadikusumah selaku Kepala LPKA Kelas II Maros pada 20 Januari 2020 lalu, Jayadi senantiasa melakukan pembenahan dan menuntaskan persiapan LPKA Maros menjadi WBK-WBBM (Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bebas Melayani).

Saat ini LPKA Maros dihuni Napi sebanyak 371 orang dan Tahanan 121 org, masing-maaing Napi perempuan 17 orang, Tahanan Perempuan 6 org, sedangkan Napi anak 16 orang dan Tahanan anak 3 org.

"Saat ini kami memiliki lebih dari 3000 Judul Buku, namun sudah mulai usang dan lecek, sehingga kami butuh dukungan kiriman buku tambahan" ucap Melinda Malik pengola Pustaka Jeruji. Senada dengan itu pengelola lainnya Andi Pada Sajati mengemukakan agar program FCL (Free Cargo Literacy) dapat dilanjutkan kembali. "Mudah-mudahan Pemerintah segera melanjutkan kembali program pengiriman biku gratis sehingga kita bisa ajak kawan-kawan untuk berdonasi buku" ungkaonya penuh harap.

Gerakan Literasi Parlemen

Dihubungi terpisah Salahuddin Alam selaku Sekretaris Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (YAKABUS) yang juga inisiator Pustaka Jeruji indonesia Lapas Maros, mengemukakan Program FCL memang terhenti sementara karena dukungan CSR dari PT Pos Indonesia terbatas. "Terima kasih atas dedikasi PT Pos Indonesia, kami sudah mengajukan usulan terbaru untuk Tahun Anggaran 2021 melalui Ketua Komisi X DPR RI" ungkap pria yang akrab disapa Alam ini.

"Insya Allah gerakan Literasi Parlemen akan segera dilaunching oleh DPR RI jadi kita bisa dapat dukungan donasi buku dari anggota DPR RI dan DPRD se Indonesia yang dihimpun setiap periode waktu tertentu lalu dikirim ke seluruh jaringan Pustaka Bergerak termasuk Pustaka Jeruji Indonesia" bebernya.

"Bahkan Airlines, Pelindo dan perusahaan kargo lainnya akan diminta memberikan CSR dalam bentuk pengiriman buku gratis antar daerah se Indonesia" urainya setelah bersama-sama Nirwan Ahmad Arsuka menghadap Syaiful Huda Ketua Komisi X DPR RI di kawasan Kantor Palemen Senayan.