Miris, MTs Al- Ikhlas Gunung Silanu Kab.Jeneponto, Luput dari Perhatian, Komitmen Pemerintah dalam Membangun Dunia Pendidikan Patut Dipertanyakan

SULSELBERITA.COM. Jeneponto –  Madrasah Tsanawiah AL-Ikhlas yang berlokasi di Dusun kampung beru desa Gunung Silanu Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto, kondisi bangunannya sangat memperihatinkan. Gedung MTs tersebut yang  dibangun dengan material bambu dan kayu, sejak tahun 2013 yang lalu, yang merupakan hasil dari swadaya masyarakat, sampai sekarang tidak pernah tersentuh bantuan pemerintah.

Kondiai bangunan yang sudah tua tersebut, terlihat kumuh dan boleh di kata tidak layak sama sekaki disebut sebagai tempat menimba ilmu alias sekolah.

Bacaan Lainnya

Sekolah yang memiliki 75 orang santri/santriwati tersebut, diasuh oleh 14 guru dengan status Honorer, teemasuk kepala sekolahnya.

Hal tersebut terungkap saat awak media melakukan wawancara dengan Kepala MTs AL Ikhlas Gunung Silanu, IRMAYANTI S.Pd, yang bertandang ke sekolah yang diasuhnya tersebut. Selasa, (11/02/2020).

“Saya dan suami saya bersama – sama masyarakat merintis mulai dari jalanan penghubung yang berjarak beberapa kilo meter dari kantor desa dan setelah itu barulah kami rintis sekolah dengan swadaya masyarakat pada tahun 2013 dan nanti pada tahun 2014 menerima siswa siswi baru”. Ungkap Irmayanti.

Lanjut diungkapkan Irmayanti,  “Setiap tahunya kami menamatkan sebanyak 20 orang siswa, MTs Gunung Silanu ini di bangun diatas tanah wakaf dari mertua saya, kami mengasuh santri santriwati sebanyak 75 orang, yang diasuh oleh 14 orang guru dengan status Honorer termasuk saya sendiri” ungkap Irmanyanti lagi.

“MTs Gunung Silanu sampai berita ini diturunkan belum pernah tersentuh bantuan dari pihak pemerintah Kabupaten maupun penerintah pusat, sementara untuk sumber Dana pengelolaan dari Swadana dan swadaya masyarakat Desa Gunung Silanu” Ungkapnya lebih jauh.

“Untuk itu kami sangat berhap agar Bapak Gubernur Provinsi Sulaweai Selatan maupun Bapak Bupati Jeneponto, kiranya berkenan memberikan Bantuan pembangunan Gedung secara permanent,” Ujar Irmayanti penuh harap.

Dengan adanya masalah ini, tentunya komitmen pemerintah dalam membangun dunia pendidikan kini patut untuk dipertanyakan.

(ridwan/jufri jentak)

Pos terkait