SULSELBERITA.COM. Takalar - Kabar gembira buat masyarakat Takalar, karena hal baru kembali terjadi di Takalar. Tahun ini, 3 pelajar asal Takalar tembus masuk IPB (Institute Pertanian Bogor) dengan jalur berbeda.
Muh. Rafli orang yang pertama lulus melalui jalur SNMPTN jurusan Agronomi dan hortikultura. Kedua Akram Mubarak lulus melalui jalur Ketua OSIS. Terakhir Muhammad Khawariz lulus melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah.
Muh. Rafli orang yang pertama kali lulus tahun ini melalui jalur SNMPTN menyusul para senior yang telah lulus beberapa tahun lalu. Rafli sapaan akrabnya merupakan Alumni dari SMAN 1 Takalar angkatan 2019. Bersama dengan Akram Mubarak. Sedangkan Muhammad Khawariz Alumni dari SMAN 3 Takalar yang diutus oleh Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sulawesi Selatan.
Kelulusan mereka menjadi gebrakan baru Pelajar Takalar. Angin baru menyambut untuk generasi Takalar untuk mencoba dan memberanikan diri untuk hal baru dan menantang. Mereka memiliki banyak cerita motivasi demi berjuang di kota dengan julukan "Kota Hujan" Bogor.
"Kami berharap Tahun depan regenerasi Pelajar Takalar lebih berani mengambil haluan untuk terbang lebih tinggi. Perlihatkan karakter orang timur yg berilmu dan lampaui kerja orang lain, alam akan menyeleksi siapa yg bisa mengawal perabadaban ini" imbuh Akram Mubarak demisioner Ketua OSIS SMAN 1 Takalar.
Sementara Muhammad Khawariz menambahkan (demisioner Ketua OSIS SMAN 3 Takalar) "Saya berharap akan banyak lagi regenerasi yang melanjutkan Kuliahnya di ranah rantau. Apalagi IPB University memberikan jalur Beasiswa Utusan Daerah sebagai salah satu jalur masuk untuk mahasiswa baru. Pemerintah Takalar harus memberikan ruang dengan adanya peluang untuk lebih banyak regenerasi selanjutnya untuk berkembang lebih besar"
"Walaupun dengan keterbatasan dan latar belakang yang tidak mewah (menengah kebawah), kami bertiga berangkat secara mandiri dengan semangat api membara demi membawa "Angin Mamiri" dan semangat dari Kota Daeng". Ucap Muh. Rafli (demisioner Ketua PIK-R SMAN 1 Takalar).
"Selain menaman padi, kami juga menamam harga diri. Hidup Mahasiswa, Hidup pertanian Indonesia, Hidup Mahasiswa Butta Panrannuang, Hidup Rakyat Indonesia" Tutup Akram Mubarak. Sabtu, (3/8/2019).