Enggan Temui Pendemo, Managemen RSUD Takalar Fokus Layani Pasien

546

SULSELBERITA.COM. Takalar - Belasan warga dan aktifis yang tergabung dalam KOMPAK kembali melakukan aksi demo di RSUD Padjongan Dg Ngalle hari ini, Jumat, (10/5/2019).

Tidak seperti aksi sebelumnya yang berhasil masuk ke pekarangan rumah sakit dan sempat membakar ban bekas di dalam area rumah sakit, demo kali ini, pengunjuk rasa hanya bisa berada di depan pintu gerbang rumah sakit, karena mereka terhalang masuk, karena pintu gerba g di tutup, terlihat puluhan aparat kepolisian mengawal jalannya aksi demo, dan nampak pula puluhan satpol PP serta beberapa pegawai ikut berjaga di dalam halaman rumah sakit.

Advertisement

Meski sudah sekian lama melakukan orasi, pihak managemen Rumah Sakit terutama direktur enggan menemui mereka, sehingga sempat terjadi insiden kecil, saat salah seorang pengunjum rasa yang mencoba memanjat tembok gerbang, namun dihalangi oleh beberapa pegawai yang berada di dalam area rumah sakit, namun insiden tersebut tidak berlangsung lama.

Dalam tuntutannya, Jenderal.lapangan  meminta agar Dirut Rumah Sakit dicopot dari jabatannya.

Karena pihak management rumah sakit menolak untuk bertemu, akhirnya para pengunjuk rasa bubar dengan sendirinya dan beralih menuju kantor bupati Takalar untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan mereka.

Direktur Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle dr Darwis Makka, yang di konfirmasi terkait aksi demo yang ke dua tersebut, dan keengganannya menemui para pendemo kali ini, sebagaimana yang dilakukannya pada demo sebelumnya, dirinya mengatakan bahwa banyak pasien yang membutuhkan penanganan serius.

“Saya kira tuntutan mereka untuk memberi sanksi pada oknum bidan yang dimaksud telah kami lakukan sebagaimana tuntutan mereka, jadi kami fokus saja bekerja menangani ratusan pasien yang membutuhkan penanganan serius". Ujar Darwis.

Lanjut dikatakan, " Kami juga berusaha untuk menenangkan keluarga pasien yang mulai emosi karena merasa terganggu, jangan sampai mereka semua keluar dan terjadi hal hal yang tidak diinginkan, dan terkait tuntutan mereka kali ini yang meminta pencopotan saya, saya pikir ada pimpinan saya yang bisa menilai, ada pak Bupati yang menilai kinerja bawahannya, jadi intinya kami mengutamakan pelayanan pasien yang membutuhkan, karena itu adalah tugas pokok kami". Tutup Direktur Rumah Sakit Padjonga Dg Ngalle ini.