PT Rezky Razkyah Diduga Lakukan Pncemaran Lingkungan, Padi Milik Warga Hitam dan Mati

618

SULSELBERITA.COM. Takalar - Salah satu musuh besar umat manusia di dunia ini adalah "Pencemaran Lingkungan", karena akan berdampak besar pada kelanjutan hidup manusia ke depannya. Bukan hanya berdampak pada kesehatan, pencemaran lingkungan juga bisa berdampak pada sandang dan pangan.

Seperti yang terjadi di Desa Lengkese, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, tanaman padi milik warga di duga tercemar oleh limbah pabrik aspal dan krikil PT Rezky Razkyah, yang membuat tanaman padi warga menjadi berwarna hitam dan akhirnya mati.

Hal ini membuat warga menjadi makin kesal dan marah atas kehadiran pabrik aspal dan kerikil milik PT. Rezky Razkyah di kampung mereka.

Kekesalan dan kemarahan warga makin menjadi, dikarenakan sampai sekarang ini, tidak ada upaya tanggung jawab dari pemilik pabrik, bahkan datang dan turun melihat langsung kondisi tanaman padi milik wargapun, tak dilakukan oleh pihak pengelola.

Para petani menduga pihak pengelola pabrik tidak memiliki Instalasi pengelolaan Limbah (IPAL), sehingga limbah dari pabrik tersebut langsung dibuang ke area persawahan milik warga, sehingga membuat padi dipenuhi oleh aspal hitam bercampur oli.

Akibat tercemar limbah Pabrik, beberapa petak sawah milik warga yang sudah ditanami padi, kini terancam gagal panen.

Salah seorang petani yang mengaku sawahnya tercemar limbah pabrik, Kahar Daeng Lili yang merupakan warga Dusun Bontomanai Desa Lengkese, Kecamatan Mangarabombang, mengungkapkan kekesalan dan kemarahannya, karena  padi yang dulu ia tanam dapat tumbuh subur, tapi kini berubah  menjadi hitam dan mati.

“Saya minta kepada pihak pengelola pabrik PT Rezky Razkyah untuk bertanggung jawab dan mengganti kerugian saya, karena melihat kondisi padi yang saya sudah tanam sudah berubah menjadi hitam dipenuhi oleh aspal dan oli,” Ujar Daeng Lili kesal.