SULSELBERITA.COM.Takalar - Program kembali ke sekolah adalah salah satu program unggulan dari Bupati Takalar periode 2017-2022, Dan salah satunya adalah Sekolah Ramah Anak (SRA) yang menjadi bagian dari program tersebut.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pemkab Takakar melalui Dinas Pendidikan sebagai OPD penanggung jawab Program, intens melaksanakan sosislisasi ke sekolah sekolah. Seperti hari ini, Sabtu, 1 September 2018, sosialisasi sekolah ramah anak dilaksanakan di dua tempat secara terpisah, yaitu SMP Negeri 1 Polut, dan SD Benteng Sanrobone. Namun sebelumnya, sosialisasi telah dilakukan di SMP Neg 1 dan 2 Taklar.
Sosialisasi Sekolah Ramah Anak di SMP 1 Polut, dihadiri langsung oleh Ibu Bupati Takalar, dalam sambutannya, dirinya berharap, "Dengan adanya Sekolah Ramah Anak kita bisa membentuk karakter anak-anak agar bisa bersaing di tingkat internasional, apalagi sebentar lagi indonesia akan mendapat bonus demografi dimana Indonesia akan memiliki jumlah penduduk produktif paling banyak di dunia, sehingga pembinaan karakter anak melalui sekolah ramah anak sangat perlu dilakukan" harapnya.
Selain ibu bupati, acara sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh wakil ketua dewan pendidikan kab. Takalar ibu Hj. Siti Rohani, dengan narasumber, Ibu Bansuhari Said dan dr. Salmah. Sosialisasi ini diikuti oleh semua guru dan staf di smpn 1 polut
Kegiatan sosialisasi yang sama juga di laksanakan oleh SDN Benteng Sanrobone yang diikuti oleh 6 sekolah lainnya, yakni, SD inpres Benteng SDN No 25 Sanrobone, SDN No 123 ujung Lau SDN Salekowa, SDN Tonasa Parappa', SDN Parasangan Beru dan SDN Lau.
Sosialisasi kali ini selain diikuti oleh guru, komite sekolah juga hadir. Bansuhari Said yang akrab dipanggil Daeng Baji sebagai narasumber di sosialisasi tersebut, Daeng Baji berharap agar 6 komponen SRA dapat segera realisasikan di sekolah - sekolah tersebut.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Takalar Muh Darwis, yang dikonfirmasi terkait kegiatan sosialisasi SRA tersebut, membenarkan "Iya kita sekarang intens melakukan Sosialisasi SRA kesekolah sekolah, karena Dinas pendidikan adalah sebagai OPD penanggung jawab program". Ujarnya. (sabtu, 1/8/2018).