SULSELBERITA.COM. Takalar - Seorang tahanan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas II Takalar, meninggal dunia akibat sakit komplikasi yang di deritanya selama ini.
Haris alias ambo, adalah nama tahanan yang meninggal tersebut, diketahui berasal dari Jawa, namun lama tinggal di Galesong, yang bersangkutan menghuni lapas kelas II Takalar, karena terkait kasus 480 (Penadah), napi tersebut, diketahui telah lama mengidap penyakit (HIV/AIDS dan TBC), sebelum meninggal, yang bersangkutan di rawat di RS H. Pajonga Dg Ngalle kurang lebih satu bulan, kemudian di rujuk ke Rs labuang Baji dan akhirnya meninggal dunia.
"Memang benar salah seorang napi di sini meninggal dunia di RS Labuang Baji semalam, yang bersangkutan sudah lama sakit HIV/AIDS dan TBC, yang bersangkutan sudah berapa kali di rawat, pernah di RS Padjonga Dg Ngalle, lalu di rujuk ke RS Paru Paru Makassar, tapi di tolak, jadi kami pegawai membawanya ke RS Labuang Baji Makassar, yang akhirnya napi tersebut meninggal semalam di sana". Terang salah seorang pegawai lapas kelas II Takalar, dari ujung telpon, yang meminta namanya untuk tidak ikut dimediakan. (Sabtu, 7/4/2018).
Dari berbagai sumber yang dihimpun oleh awak media ini, Napi yang meninggal dunia tersebut, hari ini sudah di kuburkan sekitar Pukul 10.14 Wita, Di Dusun Lambutoa Desa Pa'lalakkang Kec.Galesong Kab.Takalar, hal tersebut berdasarkan informasi dari seorang warga setempat yang bernama Suban, (49 Tahun).
Bahwa sumber membenarkan telah terjadi penguburan jenazah di dusun Lambutoa Desa Pa'lalakkang Kec.Galesong Kab.Takalar.
Menurutnya jenasah tersebut merupakan Tahanan Lapas Takalar, suku Jawa dan tidak mempunyai keluarga di Takalar sehingga oleh pihak Lapas meminta kepada H. Muh.Syaiful Tarra, yang juga salah satu napi dalam lapas untuk dicarikan lokasi penguburan. Saat pihak Lapas meminta hal tersebut, H. Muh. Syaiful Tarra menghubungi sumber untuk dibantu memakamkan Jenasah.