SULSELBERITA.COM. Takalar - Salah satu gerakan yang dicanamkan dan sempat booming diawal pemerintahan SK - HD adalah gerakan TASAMARA ( Tangkasa' Na Gammara ), gerakan ini pun dicanangkan di semua tingkatan, mulai dari OPD sampai ketingkat Desa.
Gerakan ini tentulah di dukung penuh oleh masyarakat Takalar, dengan asumsi bahwa gerakan ini akan berdampak pada kebersihan lingkungan, terutama dalam perkotaan.
Namun, dari hasil pantauan awak media ini dilapangan, rupanya gerakan TASAMARA tersebut, tidaklah efektif, karena sampah tetap saja berserakan, seperti di jalan poros Galesong yang selama ini selalu menjadi sorotan, masih tetap terlihat tumpukan sampah yang berserakan di beberapa titik ruas jalan.
Seperti halnya di pasar sentral Takalar, dari hasil pantauan awak media ini (Sabtu sore, 17/3/2018), beberapa pedagang yang berjualan di sore hari mengeluhkan tumpukan sampah di sekitar jualan mereka, karena menimbulkan bau yang tidak sedap, serta mengundang ribuan lalat yang sangat mengganggu.
"Ini sampah pak sudah beberapa hari menumpuk, baunya busuk, banyak lalat yang datang, ini sangat mengganggu kami para pedagang, karena pembeli enggan singgah pak, tadi pak bupati sempat ke sini, saya juga sudah sampaikan ke pak bupati persoalan sampah di sini" Ungkap seorang pedagang yang meminta agar namanya tidak ikut di publikasikan.
Masih banyaknya tumpukan sampah yang menghiasi poros jalan Galesong dan pasar sentral Takalar tersebut, tentunya menimbulkan tanda tanya, apakah pencanangan Gerakan TASAMARA, hanya sekedar propaganda belaka?
