Puluhan Mahasiswa Kembali Gruduk Kantor Bupati Takalar

706

SULSELBERITA. COM. Takalar - Menjelang Hari jadi Takalar yang ke 58, Puluhan Mahasiswa  yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Pelajar Mahasiswa Indonesia (APMI) kembali menggeruduk kantor Bupati Takalar dan menggelar aksi unjuk rasa, yang menuntut anggota Resimen 22 (R22) segera dimintai klarifikasinya atas pernyataan yang menyebut adanya mitra pemerintah yang menjadi kelompok pengacau yang Sudah dibaiat dan siap mati.

"Kami meminta pihak Resimen 22 memberi klarifikasinya terkait pernyataannya disalah satu media online lokal yang menyebutkan ada mitra pemerintah sebagai kelompok pengacau, karena pernyataan dari Resimen 22 tersebut, tentunya telah menimbulkan keresahan ditengah tengah dimasyarakat," Teriak Rifai Jayandi, melalui megaphone Jumat (9/2/2018).

Advertisement

Namun sayangnya, Bupati Takalar Syamsari Kitta yang diharapkan bisa menemui puluhan mahasiswa tersebut, ternyata tidak berada dilokasi. Menurut informasi, Bupati Takalar tidak berada di kantor, karena ada kegiatan lain. Hal tersebut membuat puluhan mahasiswa tersebut kecewa, lalu beringsut meninggalkan kantor Bupati menuju kantor Polres Takalar.

Puluhan mahasiswa yang mendapat pengawalan ketat oleh aparat kepolisian tersebut, melanjutkan aksinya di depan kantor Mapolres Takalar "Kami minta agar pihak polisi segera memanggil resimen 22 yang telah membuat pernyataan yang mengatakan kalau di takalar ada kelompok pengacau, kami minta pihak polisi menyelidiki hal ini" Ujar Muhammad Asman dengan suara lantang.

" Pihak Resimen 22 harus meminta maaf atas pernyataan tersebut, kami bukan kelompok pengacau, kami cinta Takalar, dan Kami akan kembali melanjutkan unjuk rasa besar besaran jika tuntutan kami tidak dipenuhi" Kata penanggung jawab aksi kembali, Muh Asman.

APMI lalu membubarkan diri secara teratur, setelah Polres Takalar melalui Kaur Ops Reskrim, IPDA Bahtiar menerima aspirasi dan tuntutan para pendemo.

" Kami secara aturan dan prosedural belum menerima laporan resmi terkait pernyataan Resimen 22 yang menyebut ada mitra pemerintah pengacau, jadi silahkan membuat laporan resminya, kami akan menindak lanjuti laporan tersebut, karena kami tetap berada digaris depan menjaga stabilitas daerah," Kata IPDA Bahtiar.