Hasil Survey Poltracking: Cawagub RMS Masih Jauh Unggul Di Atas Cakka

453

SULSELBERITA. COM.  Makassar - Mendekati Penetapan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel,  Poltracking Indonesia merilis Hasil surveinya yang baru saja di lakukan,  hasilnya menyimpulkan bahwa elektabilitas atau tingkat keterpilihan figur calon Wakil Gubernur Sulawesi Selatan menempatkan Aziz Qahhar Mudzakkar sebagai yang teratas.

Di antara 12 kandidat wakil Gubernur Sulsel, Aziz Qahhar tak tertandingi dengan elektabilitas 22,63 persen. Unggul jauh dengan kandidat lainnya.

Advertisement

"Hasil ini sangat jelas, menunjukkan siapa yang mempunyai angka elektabilitas kandidat wakil gubernur tertinggi. Aziz Qahhar paling unggul," kata Senior Manager Riset Poltracking Indonesia Arya Budi di Makassar, Minggu, (24/9-2017).

Yang juga cukup menarik adalah Poltracking mencatat elektabilitas Rusdi Masse (RMS) sebesar 11,38 persen jauh mengungguli  Andi Mudzakkar dengan 5,63 persen, disusul Aliyah Mustika Ilham (4,09) dan Akbar Faizal (3,58) serta Abdul Rivai Ras (3,32). RMS yang pada awalnya di prediksi akan berpaket IYL,  namun akhirnya IYL lebih memilih Cakka sebagai pasangannya.

Sejumlah nama lainnya juga memiliki tingkat elektabilitas rata-rata di atas satu persen seperti Tanribali Lamo, Andi Nurpati, dan Burhanuddin Andi. Sementara responden yang belum menjawab ada sekitar 43,35 persen.

Berdasarkan riset Poltracking, alasan responden menilai layak nama-nama tersebut dicalonkan lantaran memiliki sifat merakyat dengan angka 22,76 persen. Berpengalaman menjadi alasan lainnya, dengan 8,82 persen.

"Merakyat menjadi basis pertimbangan utama pemilih dalam menentukan kandidat Wakil Gubernur Sulawesi Selatan. Alasan inilah yang menjadi basis tinggi-rendahnya angka elektabilitas nama-nama kandidat," ucap Arya Budi.

Survei Poltracking tersebut menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan jumlah 800 responden. Margin of error dalam survei ini sebesar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengambilan data survei dilakukan di setiap desa/kelurahan dengan mewawancarai masing-masing 10 responden. Data survei dilaksanakan pada 10 hingga 17 Agustus 2017. (rilis).