SULSELBERITA.COM.Makassar - Pertanian memiliki peranan penting sebagai penyedia pangan bagi manusia. Kebutuhan akan pangan yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk menjadikan pertanian perlu menjadi fokus utama.
Di Indonesia khususnya, pertanian umumnya hanya dilakukan oleh kalangan orang tua Hasil Sensus Pertanian menyebutkan, mayoritas petani ada di kelompok usia 45 – 54 tahun
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris kini sedang risau karena gagal melakukan regenerasi, Petani di Republik ini di dominasi struktur usia tua Karena Mindset Generasi Muda, bahwa bertani tidak memiliki prospek yang cerah untuk menjamin masa depan Ungkap Andi Achmad Mulya Humas Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurutnya, menyikapi permasalahan tersebut, perlu di lakukan Gerakan Massif AYO JADI PETANI dalam upaya Menjaga Eksistensi Kaum Tani Masa Depan.
Penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian dalam satu dasawarsa terakhir , fenomena Ketimpangan lahan berdampak pada rendahnya produktivitas dan kesejahteraan petani serta minat kaum muda untuk bertani merupakan ancaman serius bagi eksistensi pertanian nasional.
Tren penurunan tersebut memberi isyarat bahwa ‘negeri agraris tanpa petani’ menjadi ancaman nyata yang mendera.
kesimpulannya Indonesia diambang krisis petani, suatu hal memilukan, dimana Indonesia sebagai negara agraris. Menumbuhkan minat bertani pada generasi muda harus ditopang dengan kebijakan, gerakan yang massif serta meyatukan Visi Seluruh Stakeholder untuk menarik minat Pemuda Menjaga Eksistensi Kaum Tani Masa Depan.