KKN Tematik (KKNT) 113 Kel./Desa Tanah Jaya Unhas, Adakan Sosialisasi

4

SULSELBERITA.COM. BULUKUMBA - KKN Tematik (KKNT) 113 Kel./Desa Tanah Jaya Kecematan Kajang , Kabupaten Bulukumba, Universitas Hasanuddin mengadakan Sosialisasi ”Penerapan Teknologi Biopori untuk Meningkatkan Ketersediaan Air Tanah Serta Mengurangi Sampah Organik” di mana kegiatan ini berlangsung pada tanggal 24 Januari 2025.

Kegiatan sosialisasi yang dipimpin oleh Muh. Irfan Ramadhan tidak hanya berfokus pada pemanfaatan sampah organik, tetapi juga bertujuan untuk membangun kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah organik dan peningkatan kualitas lingkungan.

Dengan membuat lubang biopori, masyarakat dapat mengolah sampah organik seperti sisa makanan, daun, dan limbah kebun menjadi kompos yang berguna untuk menyuburkan tanah.

Proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah organik yang dibuang, tetapi juga meningkatkan daya serap air ke dalam tanah, yang sangat penting untuk mencegah genangan air saat hujan.

Dalam jangka panjang, penerapan teknologi ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan memperbaiki kualitas tanah di sekitar area pemukiman.Selama sosialisasi, peserta juga diajarkan cara membuat lubang biopori secara sederhana dan efektif.

Ibu Sekretaris Lurah, Ibu Ida menyatakan, "Program kerja biopori yang kita laksanakan hari ini adalah langkah penting untuk mengelola sampah organik secara efektif.

Dengan membuat lubang biopori di pekarangan, kita dapat mengolah sampah menjadi kompos yang menyuburkan tanah dan meningkatkan daya serap air, sehingga mengurangi risiko banjir.

" Saya mengajak semua ibu-ibu PKK dan masyarakat untuk menerapkan teknologi ini di rumah masing-masing, menjadikannya bagian dari kebiasaan sehari-hari dalam menjaga kebersihan lingkungan. Dengan semangat gotong royong, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan." Ujar Irfan.

Irfan berharap bahwa setelah sosialisasi ini, ibu-ibu PKK dan masyarakat umum dapat terus menerapkan teknologi biopori secara mandiri. Dengan dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait, program ini diharapkan dapat diperluas ke kelurahan atau desa lain untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah organik yang baik.