SULSELBERITA.COM.Takalar - Hujan deras disertai angin yang terjadi Senin malam 21/1/2019 menyebabkan terjadinya Banjir disejumlah kabupaten di Sulawesi Selatan. (22/1/2019).
Beberapa Kabupaten yang mengalami kondisi parah diantaranya adalah Kabupaten Jeneponto, Gowa dan Maros. meski tak separah Kabupaten Gowa, di Kab. Takalar juga terdapat beberapa Kecamatan yang terisolir selama kurang lebih 15 jam antara lain Kec. Mangngarabombang, Pattallassang dan Polombangkeng Selatan. Ratusan rumah penduduk di 3 kecamatan tersebut terendam banjir sejak sore hingga pagi. bahkan sebagian warga mulai mengungsi ke rumah keluarganya yang tidak terendam banjir.
Salah seorang warga Kelurahan Pappa bernama Ruslan mengatakan bahwa, " banjir dengan volume air setinggi ini baru terjadi kali ini di Takalar, sampai saya harus mengungsikan keluarga saya biar aman.".
Penyebab terjadinya banjir selain air hujan yang sangat deras, juga karena bendungan Bili Bili yang elevasinya mencapai ketinggian +101,87 meter, yang merupakan elevasi tertinggi dalam catatan pengoperasian Bendungan Bili Bili sehingga status menjadi AWAS dengan langkah pintu harus dibuka yang mengaliri sungai dan beberapa anak sungai di Kabupaten Takalar, Jeneponto, Gowa, Makassar dan Maros otomatis daya tampung melebihi kapasitas.
Menyikapi situasi darurat ini, Tim Satuan Istimewa Siaga Pendidikan Keluarga Peduli Pendidikan yang disingkat SIGAP KERLIP INDONESIA ikut mengambil peran dalam proses evakuasi warga bersama Kepolisian, Dinsos, BPBD dan Dinkes.
"Sesuai amanah dari SIGAP KERLIP INDONESIA , kami akan membantu Pemerintah setempat membuat Pos Pendidikan jika dibutuhkan" tutur M. Taufiq Rahman Team Leader SIGAP KERLIP untuk Wilayah Kab. Takalar.
Di tempat terpisah Dahlan SIGAP menuturkan info terkait korban banjir pada beberapa Kabupaten
"berdasarkan informasi dr BPBD Sulsel, Total korban sebanyak 3914 KK dengan jumlah Jiwa 5825, terdapat 7 orang warga yang dilaporkan hilang dan meninggal 9 orang, sementara Pihak Dinkes Sulsel melaporkan ada 46 orang yang sakit. total pengunsi saat ini : 3321 jiwa" tutupnya